Layaknya seorang sahabat setia, musik selalu menemani kita dikala sedih, marah, ataupun senang. Musik dapat berubah menjadi sesuatu yang kita inginkan atau butuhkan. Ketika kita sedih, musik akan berubah melankolis, ketika kita marah, musik akan berubah menjadi hentakan keras, dan ketika kita senang, musik akan semakin menambah keceriaan kita dengan nada-nadanya ceria. Namun apakah harus selalu begitu? Ketika kita sedang merasa sedih, tanpa sadar kita mendengarkan musik yang melankolis. Ketika dewa amarah menaungi kita, musik dengan hentakan keras seakan mendukung kita dan menolong menyalurkan rasa amarah yang ada dalam diri kita. Dalam kegembiraan sebuah pesta, balutan musik yang membuat ceria pun menyelimuti hati setiap orang yang sedang berbahagia. Di sudut lain, musik juga bisa membuat kita mendekat pada Tuhan. Sadar atau tidak, musik selalu menemani kita dalam kondisi hati seperti apapun. Musik tak akan lari, dia selalu ada, menemani, memberikan kita masukan lewat lirik-liriknya, ...