Telah layar terkembang Kuingin menyeberang Melintas pulau dan lautan Dini hari, Manado, ia menghembuskan napas terakhirnya. Penderitaan itu hilang selamanya. Ungke, Meiva, bagaimana kalian kelak, percayakan pada garisan hidup dari sang pencipta. Dalam dua tahun, hanya dua tahun. Semua berubah, mereka pergi. Pak Ferdi, disusul sang istri, Ibu Manoka setahun kemudian. Sehidup semati. Dua orang ini tak terpisahkan. Entah harus menitikkan air mata atau apa, yang bisa kulakukan sekarang hanya mengenang. Mereka, orangtua keduaku. Setahun merawatku selama jauh dari duniaku. Orangtuaku di Enggohe. Doaku, semoga mereka tenang dan bahagia di sana. Tak terpikir sebelumnya bahwa kesempatan untuk bertemu lagi benar-benar akan hilang secepat ini. Ungke, Meiva, Eti, jika bisa kubertelepati, ingin kumenangis bersama kalian. Berbagi tangis, merangkai kekuatan. Lepaskan, relakan, doakan. Mereka telah bersama di sana.
Kumpulan Fiksi, nonfiksi, mimpi, pengalaman, dan terkadang curhat seorang gadis Sumba.