Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2009

THE DAY! 20 JUNI 2009, AUDITORIUM UK PETRA JADI SAKSI

Suasana Auditorium Universitas Kristen Petra begitu sunyi. Saya jadi bertanya-tanya, betulkah disini sedang diadakan sebuah acara perlombaan? Di ruangan yang mampu menampung 2000 orang ini hanya dipenuhi mungkin sekitar 200-an orang (bahkan kurang). Dicky bertanya kepada salah satu peserta lomba yang ternyata teman masa SMAnya, apakah tadi ada yang tampil mengisi acara, katanya sudah ada yang tampil. Wew, itu artinya sebentar lagi giliran kami. Setelah permainan gitar Spanyol selesai dan menerima tepukan meriah, tibalah waktu kami untuk tampil. Badanku rasanya lemas semua, jantungku berdegup kencang ga karuan. Oh, GOD! Saya pasti bisa! Batinku. Usai menitipkan kamera pada Angel agar ia merekam aksi panggung pertamaku, akhirnya, dengan percaya diri yang dibuat-buat, saya maju ke panggung dan langsung mengambil posisi di sebelah kiri panggung. Saya dan Dicky duduk di kursi yang telah disediakan dan kuturunkan standing mic yang berdiri di depanku agar mengarah pas di depan mulutku. Sebel

Hasil menulis selama 10 menit tanpa henti

Apa yang harus kutulis? Saya bingung apa yang harus saya tulis di lembaran ini. Tak ada yang ingin kutulis saat ini. Satu-satunya hal menarik yang akan kualami adalah hari ini adalah berlatih menyanyi bersama seorang pemain gitar gereja saya. Saya lihat anak ini lumayan unik. Mungkin kerena dia rada misterius. Susah menebak hatinya dan tak tahu bagaimana caranya mengambil perhatiannya. Anaknya rada-rada cuek dan itu salah satu hal yang kusuka darinya. Entah mengapa terkadang saya membadingkannya dengan Dany Wijaya. Mungkin karena mereka berdua sama-sama cuek dan orang yang plegmatis. Tapi Dany tidak semisterius si Dicky. Oh,ya! Si Dicky punya kebiasaan menyebutkan kata “hm..hm..” apa sih artinya itu? Saya tak mengerti. Seperti orang sedang berpikir dan kita dilarang masuk ke dunia pikirannya untuk mengetahui apa yang sedang dipikirkannya. Tiba-tiba terlintas kembali kejadian tadi siang saat saya bertemu Martin, panitia yang menawariku menyanyi di Acara Lomba Beton Teknik Sipil. Acara i

Kenapa saya menulis? Apakah saya seorang penulis?

Mengapa saya ingin menulis? Karena saya suka menulis makanya saya menulis. Hahaha…. Terkadang saya berpikir bahwa kata-kata atau celetukan-celetukan saya itu cukup enak di dengar dan keren kalau ditulis, apalagi diketahui orang banyak. Karena itulah saya menulis. Apakah saya seorang penulis? Mungkin ya, mungkin juga tidak. Saya lebih suka menyebut diri saya pelawak. Karena dalam tulisan saya, yang ditekankan adalah sisi humorisnya. Makanya saya lebih tepat disebut pelawak daripada penulis. Ada kesenangan tersendiri ketika menulis sesuatu yang saya anggap lucu dan berhasil membuat pembacanya tertawa. Menulis itu penting untuk mengungkapkan apa yang tidak bisa atau tidak biasa diungkapkan. Dengan begitu hati kita tidak terasa empet karena tidak dapat mengungkapkan sesuatu yang tertahan. Tidak ada manfaat apa-apa yang saya harapkan dari menulis. Saya hanya berharap orang yang membaca bisa bahagia atau tertawa atau bahkan menangis ketika saya menuliskan sesuatu yang rada menyentuh. That’s

Debut dengan Dicky^^

Hufff…saat-saat menegangkan sudah berakhir. Gara-gara tidak biasa nyanyi di depan si Dicky, saya jadi gugup banget tadi n ga bisa mengeluarkan seluruh kemampuanku dalam bernyanyi. Rasanya gugup sekali. Jantung ini berdetak begitu kencang, lalu bibirku bergetar saat menyanyi saking gugupnya. Tapi saya berhasil mengendalikan diri biar kegugupan itu tidak sampai diketahui olehnya. Bisa malu banget kalau dia tahu saya gugup. Hahaha… tapi rasanya dia tahu kok. Soalnya beberapa kali saya bilang kalau saya gugup. Sampai saat ini, saya masih bisa merasakan detak jantungku yang sepertinya berdetak dengan irama yang kacau. Malu setengah mati! AaAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!! Ingin teriak, tapi ini sudah pukul 22.00 WIB. Bisa diserang orang kampung gara-gara jadi biang ribut. Hahahaha… Eh, tapi tadi waktu nyanyi, saya sama sekali tak berani menatap wajahnya. Dia main gitar sambil merhatiin saya. Saya tahu dia Cuma merhatiin biasa, tapi tetep aja saya merasa gugup. Ga biasa nyanyi di depan orang ya

Hasil tulisan dikala boring T.T

Duh,bosan!!! Boring you know! Ga tau mau ngapain n ga tahu harus ngapain. Dari tadi nulis ga jelas. Mana hati juga deg-degan karena besok akan tampil solo. Jadi pengen minum es degan deh. Menunggu itu memang dari dulu salah satu bentuk kesabaran yang susah untuk dipelajari. Hari ini, Martin, panitia lomba beton yang menawari diriku menyanyi di acaranya berencana ingin bertemu. Saya sih oke-oke saja. Toh, hari ini saya memang masuk kampus untuk kerja. Tapi tungu-ditunggu dia tak kunjung datang atau pun mengabari diriku. Akhirnya ku-SMS dia. “oh, jadi kok ce” katanya. Saya pun menunggunya lagi. Ditunggu selama 15 menit dia tak kunjung datang. Saya pikir dia kesasar atau tidak tahu caranya mencapai tempat dimana saya berada sekarang, PKPP. Ku-SMS lagi dia. Quebek..quebek…suara kodok tanda SMS masuk mengagetkanku. Tenyata Martin! Katanya, “bentar ya ce, saya makan dulu” hmmm…”oke, tapi jangan lama ya. Saya mau pulang soalnya,” jawabku sambil sedikit kesal dalam hati karena anak itu

Sebelum Tampil part II^^

Sunyi, suara mesin AC terdengar begitu jelas di telingaku. Bingung mau melakukan apa dan sungkan untuk bersenandung di kantor. Padahal besok saya tampil. Pulsa tak ada, jiwa tersiksa karena tak bisa menghubungi Tobi yang mau ku training untuk menggantikan posisiku di kantor. Saya juga tak bisa meng-SMS Dicky supaya tak lupa bahwa hari ini harus latian nyanyi. Huhuhu… mau minta pulsa sama Bapa tidak enak. Mengapa ruangan ini begitu sepi kayak kuburan? Kuburan pun masih lumayan ramai dibandingkan ruangan ini. Cuma bedanya, jam operasi kuburan tuh malam. Jadi, ramainya sekitar jam 10 malam sampai subuh. Bagaimana tidak ramai? Si Kuntilanak bernyanyi atau terkikik-kikik, Tuyul dikejar-kejar dukun gara-gara nyuri duitnya, trus si nenek lampir sibuk marahin Gerandong yang tak kunjung pandai otakknya meskipun sudah dikasi tolak angin jamunya orang pintar, pokoknya kuburan tuh suasananya hiruk pikuk banget deh kalau makam, eh, malam maksudnya.hihihi….

Menjelang Debut Solo^^

Hari ini, jumat 19 juni 2009. Suara saya entah mengapa agak serak dan tidak enak didegar. Waktu kucoba menyanyikan sebuah lagu, lagu yang sudah biasa kunyanyikan tidak sebagus biasanya. Apa karena sudah lama saya tak berlatih atau apa? Biasanya tidak begini. Padahal besok saya harus menyanyi di acaranya Jurusan Teknik Sipil. Ini penampilan solo pertama saya. Jantung berdetak kencang teraduk dengan perasaan tidak sabar ingin tampil bercampur jadi satu. Ini penampilan solo pertama bagiku, dan saya ingin sekali menampilkan yang terbaik. Pikirku, saya harus mengembangkan talenta menyanyi yang sudah Tuhan berikan ini. Entah ini keegoisan atau kesombongan, tapi saya merasa suara saya bagus dan saya tidak ingin suara saya yang sesungguhnya tidak keluar saat tampil. Entah apa jadinya, tapi saya akan berusaha dengan sebaik mungkin, sekuat tenaga dan dengan seluruh keindahan yang saya bisa. Huahahahaha…rasanya ini kesombongan deh^^

Me, As Journalist! Single and vary happy^^

Mengetahui banyak mengenai operasi terselubung sindikat jual diri para mahasiswa, menguak keunikan bangunan-bangunan di kota tua Surabaya, serta bersenang-senang dalam berbagai event telah menjadi bagian hidup yang sangat kusyukuri sebagai seorang jurnalis muda. Banyak hal yang tidak diketahui dan disadari orang banya telah kuungkap bersama beberapa teman-teman di Jurusan Ilmu Komunikasi Univeristas Kristen Petra. Panas terik, uang habis buat naik angkutan, gembira ria berpesta, mengantuk karena bosan, malu melihat mahasiswi yang menjual diri demi hidup, hari-hariku sebagai seorang jurnalis muda sungguh berwarna! Awalnya, saya ingin menjadi seseorang yang berada di belakang layar sebuah produksi televisi. Selama 3 tahun berkuliah di Universitas Kristen Petra, Jurusan Ilmu Komunikasi, hatiku sudah mantap akan memilih penjurusan Broadcasting TV. Namun, entah mengapa 5 menit sebelum menghitamkan pilihan konsentrasi saya tergoda temanku untuk memilih jurusan Print and On-line Journalism.