Skip to main content

The Bucket List


It's difficult to understand the sum of a person's life
Some poeple will tell you that it measured by the ones left behind
Some believe it can be measured in faith
Some say by love
Other folks say life has no meaning at all
Me?
I believe that you measure yourself by the people who measured themselves by you
What i can tell you for sure
Is that, by any measure
Edward Cole lived more in his last days on Earth than most people managed to wring out of a lifetime
I know that when he died his eyes were closed and his heart was open
(opening monolouge in The Bucket List Movie/picts taken from google.com)


Itu dia monolog yang membuka film "the bucket list"
Temen-temen, boleh tidak saya sedikit subjektif? Saya harus bilang ni pilem oke punyaaah!!

Hal yang jadi poin utama waktu nonton ni film, "Apa sih yang pengen saya lakukan sebelum saya mati?"
Pernah ga kau mikirin hal ini? Benar-benar mikir loh ya. Bukan sekedar terlintas di pikiran.
Soalnya, menurut saya ketika kau benar-benar berpikir mengenai hal ini, kau akan tahu apa yang kau ingin sepanjang sisa hidupmu.
Jangan sampe kau malah jadi orang yang hanya hidup seperti berjuta-juta manusia lainnya tanpa arah, tanpa suatu dampak, atau tanpa melakukan hal-hal yang seharusnya bisa kau lakukan. Yaaah...saya tahu ini susah. Tapi setidaknya dicobalaaah...
Okay, sudah cukup berputar-putar, kalian pasti sudah tidak sabar mau tahu garis besar film ini.

Alkisah ada dua orang tua yang sama-sama kena kanker.
Mereka sekamar.
Uniknya, mereka berdua adalah orang yang berbeda dalam segala hal.

Carter adalah seorang afro american, bekerja di bengkel, pernah kuliah sejarah tapi putus tengah jalan karena pacar yang menjadi istrinya hamil, orang yang memiliki iman kuat, sangat mencintai istri dan keluarganya serta orang yang pandai bergaul.

Edward adalah seorang amerika (white), billionare alias konglomerat (tu RS tempat dia dirawat malah punya dia), merintis bisnis dari nol sejak usia 16 tahun, selalu gagal dalam pernikahan, tidak percaya Tuhan, hidup sendiri hanya ditemani seorang asisten yang setia.

Pertemuan mereka ini lucu banget. Soalnya, si Edward ni orangnya ga bisa gaul. Terlalu selfish. Waktu berlalu dan si Edward sama si Carter akhirnya mulai akrab. Lucu aja ngeliat dua orang tua sekarat ini menghabiskan waktu bersama. Adegan awal mereka akrab menurut saya cukup kocak. Mesti liat sendiri deh. Soalnya kocaknya tu implisit. Jadi kalau saya jelaskan juga tar ga asik lagi pas kalian nonton. Tugas saya kan cuma ngasih tahu garis besarnya doang. Hahahaha... Mulai penasaran ga?

Nah, lanjut ya...
Pada suatu pagi, si Edward menemukan secarik kertas kuning di lantai. Ternyata itu punya si Carter. Sudah kusut-kusut gitu kertasnya. Dibuang rasanya sama si Carter.
Pas lagi asik-asik baca, eh si Carter bangun trus liat.
"Loh, itu kan punya gw. Balikin ga?!" kira-kira gitu dah kalau dalam bahasa Jakarte dialog si Carter.
Si Edward pada dasarnya orangnya emang nyolot. Dia cuma bilang, "Loh, gw kan nemunya di lantai. Udah remek lagi. Artinya dah dibuang dong," akhirnya si Carter menyerah.

Ternyata kertas itu yang namanya bucket list. Daftar hal-hal yang mau dilakukan si Carter sebelum meninggal.
Ngeliat daftar itu, si Edward tertarik. Dia akhirnya ngomongin ide gila buat ngelakuin hal-hal di kertas itu, juga nambahin beberapa hal yang menurut dia oke juga buat dilakuin. Awalnya si Carter ogah. Tapi setelah dibujuk sama si Edward, akhirnya ni tua satu mau juga. Hahaha...

Disini serunya, pas dua orang tua peot itu melakukan berbagai hal yang....YA OWLOOOOH...GILA!!
Cuma itu petunjuk yang bisa saya kasih. Kalau mau tau hal gila apa yang saya maksud, mending nonton sendiri aja deh. Ini film lama kok, tahun 2007 kalau tak salah. Jadi pasti gampang dapet filmnya.

Intinya, pertemuan mereka berdua, waktu hidup yang singkat, the bucket list, arti hidup, ukuran seberapa berharganya hidup seseorang, persahabatan, hal gila, semuanya ngarahin ke satu hal:

"Find the joy of your life! Be someone who can change at least one person's life"


NB: Btw, soundtracknya bagus juga. Saya sudah punya. Gara-gara denger pas filmnya habis. Lagunya keren.

Comments

  1. It's sound interesting..!!
    Dapat filmnya di mana kak??
    beli ato download??

    ReplyDelete
  2. download dooong...wkwkwk
    filmnya bagus mid..ko harus ntn :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

TIPS dan suka duka LDR

gambar: google.com Hai! Saat ini saya sangat ingin berbagi suka duka LDRan sama pacar. Apakah pengalaman saya sama denganmu? Suka duka hubungan LDR itu macam-macam dah. Berikut hal hal yang saya alami secara pribadi : Akan ada satu masa dimana kangen itu sudah menumpuk, bahkan telepon, SMS, video call tidak mempan lagi. Saat bertemu, malam terakhir pasti enggan pulang karena bakal berpisah cukup lama. Rasanya, ingin waktu berhenti pada saat itu saja. Senang sekali mendengar kabar kedatangan bahkan baru rencana berkunjung kekasih.  Bertukar buku yang dititipkan pada orang yang pergi ke kota kekasih itu kind of cute for me. Setiap hari menanti telepon sang kekasih hati. Kalau chat lama dibalas atau tak kunjung telepon, rasanya uda gelisah banget. To know that he is healthy, eating right, and having a good day makes me happy. Masih banyak lagi sih yang lainnya, tapi belum teringat! Hahaha.... Buat saya, ada beberapa hal yang penting untuk menjaga

The Search of Happiness

saya baru saja menyelesaikan tontonan ini: pict: google Karena film ini, saya sadar bahwa setiap orang punya kejawiban untuk bahagia dengan apa pun yang dimiliki. Bahagia tidak perlu dicari tetapi sudah ada dalam diri kita sendiri. Mungkin lebih tepat ucapan syukur atas apa yang kita miliki saat ini adalah kebahagian. Menikmati apa yang dimiliki menjadi salah satu cara merasakan kebahagian. Saat kita berusaha mati-matiaan mencari hal-hal yang menurut kita dapat memberikan kebahagiaan, sebenarnya kita masih dalam tahap atau bentuk perasaan seorang anak kecil. Seorang anak kecil akan merasa bahagia saat diberikan sesuatu. Tetapi seorang manusia dewasa, seharusnya tahu bagaimana caranya menikmati apa yang dimiliki. Dengan demikian, kita akan menjadi seorang manusia dewasa yang sejati. Saya jadi ingin menuliskan beberapa hal yang dulu saya pikir akan memberikan kebahagiaan buat saya: 1. memiliki pekerjaan bergengsi (ternyata setelah didapatkan, biasa saja) 2. mendapatk

JESUS the SUPERSTAR, Vannes Wu hanya figuran

photo by:Pamela Wijaya Begitu memasuki lokasi Bandara Juanda Lama, tempat diselenggarakannya KKR Army of God, hadirat Tuhan terasa begitu kuat. Mata ini seperti ingin menangis melihat begitu banyak orang datang dan akan menyaksikan kebesaran Tuhan yang ditunjukkan dengan terselenggarakannya acara tingkat Asia ini. Entah yang datang benar-benar untuk mencari Tuhan atau hanya ingin melihat aksi Vaness Wu selebriti anggota F4 yang dulu tenar dengan Dorama "Meteor Garden". Yang pasti, KKR ini bisa terselenggara semuanya berkat Tuhan yang begitu menyayangi umatnya di Surabaya. Bayangkan saja, tidak sedikit dana yang diperlukan untuk menggelar acara sebesar ini. Mengundang selebriti terkenal dan menyewa Bandara yang notabene merupakan milik pemerintah, bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan. Dalam salah satu khotbahnya di Gereja Mawar Sharon Satelit City of Faith, Pastor Philip Mantofa sempat mengatakan bahwa waktu mereka melakukan publikasi acara tersebut akan diadakan di Bandara J