Skip to main content

Posts

Mengapa menjadi guru?

Menjadi seorang guru bukan cita-cita saya sejak kecil.   Sama halnya seperti saat kita jatuh cinta. Kita tidak pernah merencanakan akan jatuh cinta kepada siapa sejak kecil. Semua terjadi melalui berbagai proses dan peristiwa. Demikian halnya keputusanku menjadi seorang guru. Bukan karena mama saya dulu juga seorang guru. Bukan karena saya memiliki banyak guru yang baik semasa sekolah dan berkuliah. Bukan. Itu semua adalah referensi bagi saya bagaimana caranya menjadi guru yang baik, bukan alasan mengapa saya memutuskan menjadi seorang guru.   Menjadi seorang guru memberikan saya kebahagiaan tersendiri. Awal mulanya adalah sejak saya menjadi seorang pengajar muda di Sangihe. Semakin terpupuk saat mengajar di Jakarta dan Sumba. Setiap pertemuan, interaksi, proses bertumbuh bersama, trial and error dalam kelas, relasi yang terbangun dengan murid membuat saya mencintai profesi ini. Mencoba, apakah bisa mendapatkan hati anak-anak, membuat mereka mencintai ap...

Mengapa Pergi ke Sekolah?

Kelas unggulan Juara kelas Sekolah elit Semua itu hal yang sia-sia menurut saya. Tidak penting sama sekali. Yang terpenting itu kualitas manusianya. Heran masih ada orang tua yang peduli dengan hal remeh ini. Semua hal di atas hanya harapan palsu. Tidak berlaku untuk menghadapi dunia. Dunia tidak butuh mereka yang berasal dari kelas unggulan, juara kelas atau sekolah elit. Dunia butuh manusia yang berkarya. Karya orisinil, kreatif, pemecah masalah, mampu berkomunikasi dengan baik dan punya kemampuan persuasive. Dunia tidak butuh manusia yang hanya terlihat bagus angka. Dunia butuh menusia yang sesungguhnya.  Einstein, Steve Jobs dan banyak penemu atau pencipta lainnya bahkan tidak sekolah. Mereka berkarya. Mencoba, belajar dari kesalahan, belajar apa yang mereka sukai. Pada akhirnya, mereka yang terus berkarya dan mencoba adalah mereka yang sesungguhnya mengerti makna belajar. Mereka yang belajar karena diperintah atau kewajiban pada akhirnya akan terus mempe...

Hari Minggu Ceria

Hari ini pertama kalinya saya bangun pagi,bahkan terlalu pagi di hari libur. Pukul 4 pagi saya sdh bangun dan bersiap untuk gereja subuh. Ya, gereja subuh! Hahaha... Saya sendiri tidak percaya saya bisa ke gereja subuh.  Ini semua karena janjian dengan sahabat lama, Jekon yang sudah lama tdk saya jumpai.  Jekon yg dulu kerempeng sekarang sudah berisi. Jekon yang dulu biasa menjemput saya dg motor Honda Win, sekarnlang sdh bisa mengemudikan mobil. Hanya sedikit yg tidak berubah, dia tetap sahabat yang asik dan gaya bicaranya yg seperti robot tidak berubah. Pukul 7, sepulang gereja�gerejasgey Berganti pakaian dan pergi ke rumah teman yang lain. DiAn. Ya hari Ini saya diajAk dian melihat proses pembuatan babi babi guling. Seru. MAmanyA pintar memasak. Nantikan fotonyA yaaa...hehehe

Tinju Masa Depan

Sembari menonton siaran tinju, saya berpikir mengapa di zaman secanggih ini masih ada saja olahraga sebrutal itu.  Melihat wajah atlitnya yang lebam-lebam hingga bengkak dan entah sudah berapa banyak rusuk yang retak, saya merasa tak tega. Pikiran saya melayang ke rumah dan apartemen para atlit tinju yang berlaga. Melihat kerutan cemas di wajah istri mereka. Melihat raut cemas dan rindu anak-anak yang menyaksikan siaran pertandingan ayahnya. Apakah esok ayah kan pulang? Seberapa parahkah lebamnya? Apa serunya melihat sepasang manusia saling memukul?  Tinju, tujuan utamanya adalah mendapatkan poin dari setiap pukulan pada daerah tertentu, bukan seberapa parah hasil pukulannya bukan? Lalu mengapa harus dilakukan dengan begitu kasar? Mengapa panitia tidak memberikan alat pelindung agar mereka tak lebam? Yang penting kan sasaran pukulannya, bukan lebamnya. Seandainya saja ada orang yang menciptakan pakaian khusus untuk pentinju yang terhubung dengan computer...

Di Belakang Truk Kuning

Walau makan susah, walau hidup susah, walau tuk senyum pun susah Rasa syukur ini karena bersamamu juga susah dilupakan Oh, Kubahagia -Sherina   Natal ke dua, sore ini, kuputuskan untuk menyingkirkan rasa malas dan beranjak ke kamar mandi. Bersiap untuk mengunjungi sanak saudara dan memberi hidung sebagai salam natal. Yah, tradisi ‘pigi ciom idung’ ke rumah sanak saudara perlu dilakukan pada momentum seperti ini. Semua siap, kemana tujuanku? Yang terpikir hanya ke dua tempat, sebab tempat lain sudah kukunjungi kemarin siang. Baiklah, kuhidupkan starter sepeda motor baruku. Motor yang entah sudah berapa lama tidak kucuci. Toh akan kotor lagi. Kutancap gas, menuju rumah Oma di Matawai. Baru 5 menit berjalan, lampu merah menghentikanku. Tepat di depanku ada sebuah truk kuning bermuatan sisa-sisa rumah tangga. Tetapi bukan tumpukan itu yang menarik perhatianku, bukan juga aromanya. Mereka, seorang ayah berpakaian lusuh bersama dua orang putrinya ya...

Sahabat

Menurut kalian siapakah sahabat itu?  Apakah dia yang setiap hari bertemu denganmu?  Apakah dia yang selalu di sisimu? Buat saya, sahabat tidak harus selalu bersisian raga.  Sahabat adalah mereka yang berbagi tangis dan tawa dalam jarak. Meski terpisah jauh, meski tak sering bertemu tetapi setiap pertemuan dan perbicangan selalu sarat makna dan tulus. Saya punya beberapa sahabat jauh dan dekat. Kami mungkin tidak setiap hari bertemu. Kami mungkin tidak setiap saat berkomunikasi. Tetapi setiap pertemuan dan komunikasi yang terjadi selalu berarti, tulus dan tidak simbolis untuk media upload saja. Apakah kalian punya sahabat yang seperti itu? Saya punya.

Gabungan khayalan dan kisah nyata. Enjoy!

Pernah tidak kalian merasa yakin akan sesuatu tanpa tahu mengapa? Berbagai hal atau pikiran buruk mungkin datang, tetapi jauh di lubuk hati, kalian tahu bahwa ‘itu sudah’ tidak mungkin yang lain. Yakin 100%! Saya sedang merasakan hal tersebut saat ini, dalam beberapa aspek. Namun, saya yakin hal yang paling seru dibahas sepanjang masa adalah masalah percintaan. Suit suiiiitttt….  Saya memiliki kebiasaan untuk mencoba melupakan orang yang disukai dengan menyukai orang lain. Beberapa waktu lalu, saya sempat mengunggah sebuah status yang punya makna lain dibaliknya: “Karena bajunya terlalu mahal, terpaksa beli obralan. Ujung-ujungnya, banyak mengeluh. Mending nabung aja buat beli baju yang disukai.” Sebenarnya, saya tidak sedang berbicara tentang baju dalam arti yang sebenarnya. Saya sedang berbicara tentang perasaan saya dan tingkah laku saya sendiri. Sudah 2 tahun ini, saya menyukai orang yang sama. Orang yang menyenangkan sekaligus menyebalkan. Mungki...

Kata Orang

Kata orang, money can’t buy love. Well, not directly. Menurut saya, secara tidak langsung, uang sebenarnya dapat ‘membeli’ cinta. Wooo…wooo..sebelum protes, coba baca dulu lanjutannya. Kamu memang tidak  bisa seperti di pasar, bertransaksi dengan uang dan membeli cinta dengan mudah. It’s not love, it’s lust. Hehehe Tetapi yang saya maksud dengan uang bisa ‘membeli’ cinta adalah: ü   Untuk tampil terawat kamu butuh uang buat beli odol, baju bersih, sabun, lotion, bedak, pelembab wajah, shampoo, conditioner, pembersih wajah, pelembab bibir, gel rambut, vitamin rambut, dll. Kalau memang uang tidak dapat ‘membeli’ cinta, I dare you to fall in love with someone yang ga pernah mandi, gosok gigi, sampoan, atau merawat diri bahkan pakai baju robek-robek penuh noda. ü   Kenalan dengan cowo atau cewe, kamu tertarik, bokis banget kalau kamu tidak berusaha mencari tahu apa yang dia lakukan untuk hidup. Saya tidak menyalahkan kalian atau menuduh kalian matre. Tidak!...

Itu hanya . . .

Banyak hal luar biasa hanya dapat dinikmati apabila hal itu stays as something rare or amazing or something that can not easily get by us. When it's everywhere, then it's not amazing stuff anymore. Contoh: When you back at 90s or back then, had the album of the favorite band or musician is amazing. It is because not anybody could had one. Now, when u show of about a mp3 or album, people dont care. Why? Because it's everywhere and easily to get. Contoh lain, Melihat gerhana matahari atau gerhana bulan pada masa sebelum handphone ditemukan, bahkan sebelum kamera menjadi benda yg murah, adalah hal yg luar biasa. Sekarang, I even dont care about it. I cant see it live, I just need to click on my facebook or internet then all my fb home is about that. Full of picts from different angle. Masih banyak hal lain lagi yang bisa jadi contoh... dan semua hal seperti ini membuat saya berpikir: itu hanya mp3, itu hanya gerhana bulan, itu hanya ... etc. Terlal...

Focus Itu Penting

Gambar : Google Ada kalimat yang mengatakan, "Jika kau mengejar dua kelinci pada saat yang sama, maka keduanya tidak akan tertangkap". Itulah perumpamaan yang tepat untuk menggambarkan pentingnya menentukan fokus dalam hidup. Kita tidak bisa menjadi luar biasa dalam satu bidang apabila kita tidak menentukan fokus. Seperti petinju yang memukul sembarangan atau atlit lari yang berlari tanpa tujuan yang jelas. 2012, adalah waktu dimana saya mulai memikirkan betapa pentingnya menentukan fokus. Saya secara pribadi memahami banyak hal, cepat belajar banyak hal, tetapi tidak ada yang benar-benar menjadi fokus sehingga belum ada hal luar biasa dan terlalu bermakna untuk dihayati dan dikejar. Saya berdoa dan meminta petunjuk pada Tuhan. Dia menjawab lewat berbagai hal yang terjadi di sekitar saya. 2012, saya memutuskan untuk fokus pada dunia pendidikan. Selama satu tahun saya memutuskan untuk bekerja di Jakarta, di salah satu sekolah internasional terbaik milik Sing...

PEE MAK Movie Review

Pee Mak Genre : Horror Comedy Jika Hollywood punya Twilight, Thailand punya Pee Mak. Apa hubungannya? Pee Mak merupakan sebuah komedi horor yang menceritakan kisah pilu percintaan yang terhalang oleh ajal. Dikisahkan seorang pria yang meninggalkan istrinya yang sedang hamil untuk berperang membela negaranya. Ketika sedang berada di medan pertempuran, istrinya meninggal. Di medan perang, Mark berkenalan dengan 4 orang pemuda yang akhirnya menjadi sahabat-sahabatnya. Karena namanya yang susah dilafalkan, maka mereka memanggilnya dengan sebutan Mak. Bersama para sahabatnya itu, Mark pulang ke kampung halamannya untuk betemu dengan istrinya yang cantik jelita. Perahu tiba, sampailah mereka di rumah Mark. Ia memperkenalkan istrinya. Tak diragukan lagi, para sahabatnya pun terkesima dengan kecantikan istri Mark. Apakah ada yang salah dari urutan cerita yang saya sampaikan? Bagaimana mungkin wanita yang telah meninggal masih ada di rumah itu? Ternyata, wanita itu adalah hantu ya...

Kritis

Kritis, kira-kira itulah perasaan saya. Tapi sayangnya, entah ini kelebihan atau kekurangan tapi saat saya merasakan kesulitan menghadapi suatu kondisi, hal itu tidak dapat saya ungkapkan. Selalu bisa bercerita, tetapi tidak semuanya. Hanya permukaan es yang mencuat di samudra. Gunung esnya masih lebih besar di bawah, tidak kelihatan.  Satu hal yang ingin sekali saya rubah dalam menghadapi masalah adalah kebiasaan mengurung diri dalam 'gua'. Rasanya jadi seperti melawan diri sendiri. Saat orang-orang terkasih pergi Susah sekali buat saya untuk menangisi kepergian mereka, termasuk saat mama saya meninggal. Bukan karena tidak sedih. Saya SANGAT SEDIH. Tetapi entah mengapa air mata tidak mau turun. Mungkin karena ada perasaan ingin melindungi. Air mata tidak memperbaiki keadaan, air mata hanya membuat suasana semakin sulit. Mungkin itulah yang membuat saya jadi susah mengekspresikan kesedihan dengan wajah. Saat sesuatu yang pelik datang, wajah ini otomatis berubah men...

Journey to Kalamba Waterfall

Kalamba, ini bukan pertama kalinya saya pergi ke desa tersebut. Tetapi ini pertama kalinya saya pergi dengan tujuan untuk jalan-jalan dan melihat air terjunnya. Sebelumnya saya tidak pernah tahu bahwa di Desa Kalamba terdapat sebuah air terjun yang eksotis. Sebelum tiba di desa Kalamba, saya bersiap-siap di rumah. Menunggu teman-teman yang rencananya akan bersama-sama menuju ke sana. Datanglah Epin, pacarnya yang bernama Jackleen, dan seorang pemuda asal Solo bernama Supomo. Peserta jalan-jalan berikutnya adalah adik saya Yos dan teman-temannya. Total ada 9 orang yang berjalan menuju Kalamba menggunakan motor. Perjalanan kami sebenarnya jauh, sekitar dua jam perjalanan. Tetapi tidak begitu terasa karena sepanjang perjalanan, saya dan teman yang membonceng mengobrol ini itu. Kami juga sempat berhenti di Pasar Mondu, untuk menikmati kelapa muda. Diantara bau kotoran kambing dan ditonton oleh para penjual serta seekor sapi yang sedang nongkrong di situ, kami menikmati kelap...
Red Dawn Tokoh favorit : Jed Eckert (Chris Hemsworth) Genre : Action Jangan sampai ada yang meremehkanmu karena engkau muda. Yang muda yang beraksi.  Saat menonton film Red Dawn, hal yang terpikir adalah : Hell, yeah, susah sekali mengatur anak muda untuk meraih satu tujuan. Kita harus bisa menghadapi spontanitas, perasaan sensitif dan pengakuan diri mereka. Tetapi SUSAH tidak berarti MUSTAHIL, BISA asalkan yang menjadi mentor tegas dan yakin.  Film ini menceritakan gerakan pemberontakan terhadap penjajah dari Korut yang dipicu oleh sekelompok anak muda. Gerakan yang mereka lakukan menularkan semangat berjuang di negara bagian Amerika lainnya. Dipimpin oleh seorang marinir bernama Jed Eckert, sekelompok teman sepermainan ini mempersiapkan diri mereka untuk menghadapi pertempuran. Bisa diperhatikan, bagaimana seseorang yang mudah jijik dilatih menjadi tangguh, gadis yang lemah dilatih menjadi petarung, seorang yang selalu menjadi pecundang akhirnya menjad...

Cheongdamdong Alice's Serial Review

Tommy hong dalam serial cheongdamdong Alice adalah salah satu karakter pendukung yang paling saya sukai. Inilah daya tarik serial Asia. Berbeda dengan serial barat, serial Asia menawarkan tokoh antagonis yang tidak sepenuhnya Jahat. Pada perempatan cerita, Tommy Hong berubah arah menjadi penolong karakter utama, bukan lagi penghalang. Pertolongannya pun menjadi sesuatu yang menyenangkan sekaligus mengharukan. Jika diamati dengan seksama, perasaan Tommy Hong kepada Se Kyung lebih dari sekedar White Rabbit, tetapi perasaan kagum dan suka. Saat Se Kyung kebingungan mencari Seung Jo kemana-mana, ia setia menemani. Tatapannya pun mengisyaratkan rasa suka yang hanya bisa diungkapkannya lewat pertolongan demi pertolongan yang diberikannya pada Se Kyung. Akting yang memukau serta karakter yang keren.  Selain mengagumi Tommy Hong, hal yang menjadi daya tarik serial ini bagi saya adalah unsur manusiawi yang digunakan. Tidak ada yang namanya cinta apa adanya. Selalu ada bisnis kecil di...

Sanguine to Choleric

Your temperment is  choleric . The choleric temperament is fundamentally ambitious and leader-like. They have a lot of aggression, energy, and/or passion, and try to instill it in others. They can dominate people of other temperaments, especially phlegmatic types. Many great charismatic military and political figures were choleric. They like to be in charge of everything. However, cholerics also tend to be either highly disorganized or highly organized. They do not have in-between setups, only one extreme to another. As well as being leader-like and assertive, cholerics also fall into deep and sudden depression. Essentially, they are very much prone to mood swings Apa yang tertulis di atas membuat saya kaget. Memang sudah lama sekali saya tidak melakukan tes psikologi seperti ini. Terakhir saya mengikuti ini pada masa kuliah. Hasilnya waktu itu yang paling dominan adalah Sanguin Plegmatis.  Setelah melalui berbagai proses hingga usia 25 tahun membuat temperame...

Harga Abang dan GTO

Nama besar pusat grosir Tanah Abang sudah sering kudengar. Tetapi baru hari ini saya merasakanya. Merasakan bahagianya berbelanja di sana. Sepanjang koridor, yang ada di benakku hanyalah, RESELLER!!! Senyum dan tawa bahagia tidak bisa hilang dari wajah saya. Mengapa? Tidak lain dan tidak bukan karena harga di Tanah Abang yang membuat saya tercengang! Bayangkan saja, Seprei King Size bisa kubeli hanya dengan harga 50ribu rupiah. Tak mau rugi, kubeli saja 3 sekaligus. Tidak hanya itu, celana panjang bahan pun, yang biasanya kita beli 300ribuan untuk satu potong, aku beli 3 potong dengan harga hanya 190ribu totalnya. Saat berbelanja di sana, yang ada di benakku hanyalah RESELLER. Aku ingin menjual kembali produk-produk itu di Sumba. Bahannya bagus dan harganya murah meriah. Saya menjelajahi tempat indah itu bersama teman saya, Helmid. Hari ini saya merasa senang karena bisa menghabiskan waktu dengan teman saya. Sayangnya dia tidak tinggal di Jakarta. Besok, dia sudah akan kembali ke K...

Kerja Keras :)

Saat ini, buatku keluarga nomor satu dan mereka ada dalam rancangan masa depanku. Jika ada yang mengatakan keluarga adalah hambatan bagiku, mereka salah. Keluarga adalah motivasi terbesarku. Mungkin tidak banyak dari kalian yang mengetahui latar belakang keluarga saya. Mungkin juga bukan hal yg penting untuk diketahui oleh kalian. Tapi jika kalian terus membaca artikel ini, izinkan saya membagikan kisahku. Saya lahir di keluarga PNS. Bapa saya seorang PNS di Pertanahan dan Almh. Mama saya adalah seorang guru PNS. Kami tinggal di rumah yang terus mengalami perombakan. Jika melihat foto lama, pada masa awal, rumah kami hanyalah sebuah ruangan berukuran 3x3, dindingnya dari anyaman bambu (gedhek), berlantaikan tanah. Seiring dengan berjalannya waktu, rumah kami diperbaharui menjadi rumah berbatu bata merah dengan lantai semen. Beberapa tahun kemudian barulah di plester dengan tembok. Tidak banyak barang yang kami miliki. Bahkan sofa merupakan barang mewah bagi kami. Tapi kami bahagia....

Bintang meredup

Sial! Ya. Minggu ini bintangku sepertinya meredup. Beberapa hal menyebalkan terjadi dalam minggu ini. Pertama, teman saya datang dari Surabaya. Ia menginap di Jakarta Selatan. Untuk memenuhi permintaannya, saya, yang tinggal di Kelapa Gading, Jakarta Utara menyanggupi untuk bertemu dan menginap. Padahal saya bekerja dan masuk tiap jam 7 pagi. Pikirku saat itu, tak apalah, cuma sekali ini. Teman lebih penting. Berdasarkan rencana kami akan bertemu di Shelter Setiabudi, berganti ke Setiabudi Building, ganti lagi ke Senayan City. Hari kerja, jalanan macet, saya penumpang setia busway dan angkutan umum lainnya. Jalan macet, saya menempuh perjalanan dari jam 5 sore dan tiba pukul 7.30 malam di Shelter dukuh atas dua. Saat berjalan kaki menuhu shelter dukuh atas 1, sepatu sandal kesayangan saya putus. Tidak ada cadangan. Jadi bayangkan saja saya nyeker sambil pegang sandal dari dukuh atas 1 sampai shelter Bundaran Senayan. Belum selesai. Menuju Senayan City, saya masih harus berjalan seki...

Mengapa Pulang?

Kepulangan singkat ke tanah kelahiran membuat saya semakin mantap untuk kembali dan berkarya di sana. Mengapa? Pertama: Family matter.  Ada keadaan dalam keluarga yang membuat saya berat untuk meninggalkan mereka lebih lama lagi. Saya tidak ingin menyesal di kemudian hari karena tidak memanfaatkan waktu dengan baik bersama mereka. Uang bisa dicari di mana saja, tetapi keluarga tidak dapat kembali jika ajal terlah menjemput. So, sebelum dipisahkan oleh maut, lebih baik saya menghabiskan waktu bersama Bapa dan JC. Sebenarnya, saya baru saja kembali dari Sumba dalam rangka menghadiri pemakaman Mama Nae (Kakak dari Ayah). Beliau adalah orang terdekat setelah orang tua, Sejak kecil, hidup saya di rumahnya. Sampai sekarang saya bahkan masih belum percaya bahwa Mama Nae telah tiada. Kedua: Community Development. Melihat keadaan Sumba yang tidak berubah sejak saya kecil membuat saya merasa tergelitik. Kenyataan bahwa banyak anak muda bahkan beberapa golongan tua yang inova...