Skip to main content

Posts

Bapa, pahlawan hidupku.

Teringat jaman kuliah dulu. Tanpa alasan, saya bisa menangis hanya mendengar suaranya. Setiap langkah yang kuambil dalam hidupku, semuanya pasti atas dasar ingin membanggakannya. Dia adalah orang yang tidak pernah sekali pun mengeluh tentang pendidikanku. Dia orang yang selalu khawatir apakah aku masih memiliki persediaan uang atau tidak. Dia adalah orang yang selalu mendukung kegiatan yang kuikuti. Dia orang yang selalu mendorongku untuk maju. Dia adalah orang yang rela mengorbankan segalanya demi masa depanku. Dia pahlawanku Dia anugerah dari Tuhan untukku Dia adalah Bapa.

Welcome Home!!

Andi : Aku lebih suka gereja yang hening. Gak suka yang ribut-ribut. Kayak orang kesurupan. Anto : Aku ga suka gereja yang nyanyinya kayak orang ga niat. Ngantuk. Pernah tidak kalian berada di posisi Andi dan Anto? Saya yakin pernah. Dulu, saya pernah berada di kedua posisi itu. Tetapi seiring waktu berjalan, saya menyadari esensi dari beribadah itu sendiri. Bagaimana kita bersekutu dengan Tuhan di rumahNya. Terlepas dari bagaimana pun tata ibadah gerejanya. Lebih ke sini lagi, saya menyadari satu hal yang baru juga. Hal ini akan saya jelaskan dalam tulisan ini. Saya pribadi sangat jarang sekali bisa merasa nyaman dengan suatu gereja. Bukan karena tidak sesuai keinginan saya,tetapi lebih ke bagaimana spirit yang tampil ketika beribada di gereja itu. Satu gereja yang membuat saya merasa dekat dengan setiap orang meski tidak mengenal mereka adalah JPCC, Jakarta. Kedua, ada sebuah gereja yang masih beribadah dengan gaya yang tenang tapi sama sekali tidak membuat mengantuk, GK...

Hmm

I don't like the situation when someone faults seems like mine. If i have to be rude, i can describe and give evidence that it is not my fault. But you know, i think it is too much. Since i am a perfectionist, i know how to make it perfect. One thing that i dont like is the fault that is not mine, makes me look like i can not be trusted anymore. But if i am thinking about it to long, it is not good for me. So, just go with the flow. Aduh begitu deh jadinya kalau over thinking. Maaf ya, siapa pun yang khilaf membaca blog ini. Hehehe... Sumpah perasaan ini rasanya dilemma. Kalau misalnya salahnya dari saya, saya pasti mengakuinya. Tapi aneh aja rasanya ketika saya ga bikin salah tapi seolah saya bikin salah. Benar-benar butuh refreshing deh saya ini :( Kalau tidak, aura positifnya bisa hilang dan berganti dengan yang negatif-negatif. Tidak mau dong kayak begitu bu. Apapun yang terjadi KEEP CALM and be POSITIVE.

Libur tlah tiba

Kemarin, saya menghabiskan  waktu satu jam untuk menelepon Bapa di rumah. Lumayanlah buat menghilangkan rasa bosan akan Jakarta dan mengobati kangen kampung halaman.  Sebagai informasi, sekarang sebagian besar saudara saya berkuliah di Malang. Liburan ini, saya berencana mau bermain  ke sana. Dengan begitu saya harap bisa sedikit mengobati rasa bosan di Jakarta. Sekarang di Malang ada Alan, Diki, Viny, Misye dan Ever. Rame. Saya akan sering mengunjungi mereka. Pastinya harus siapkan perbekalan ke sana, supaya saya bisa mentraktir mereka. Kasihan anak kos. Hahahaha... Padahal saya sendiri juga anak kos. Tapi gapapa, because i like them.

Kelas baru, Anak baru

Tahun yang nyaman sudah lewat. Masuk pada tahun akademik baru dengan beberapa anak-anak yang baru. Dengan demikian, artinya sebagian harus dimulai dari awal. Harus berkenalan lagi dan memperhatikan hal-hal baru yang dibawa anak-anak itu. Satu hal yang pasti, mereka tidak menggigit, mereka butuh diberi aturan yang jelas, supaya kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan baik. Satu hal yang penting juga adalah saya harus belajar dari pengalaman dan memperbaiki tehnik mengajar saya agar tidak membosankan. Oke, saatnya menetapkan GOAL tahun akademik 2013-2014: Buat Lesson Plan yang variatif Perbanyak pelajaran interaktif Worksheet harus lebih kreatif Menjadi guru yang lebih tegas namun juga menyenangkan Berpikiran positif selalu Untuk saat ini, hanya itu. Kalau ada penambahan, baru diedit lagi lah.

TELKOMSEL PENIPU

Saya menggunakan Telkomsel. Ingin rasanya ganti nomer, tapi semua keluarga tinggal di daerah yang provider utamanya Telkomsel. Sudah lama juga pakai nomor ini, jadi sulit untuk dilepas.Tapi sayangnya, provider ini hobinya bikin bingung pengguna da menyedot pulsa. Kronologisnya: saya mendaftar paket chat & share/facebook saya menonaktifkan paket tersebut lewat *363# sebanyak 2 kali. Tidak ada notifikasi sms. pulsa saya terus terpotong. menelepon 188 (caroline:layanan CS). saya dianjurkan nonaktifkan dgn cara ketik SC OFF kirim ke 3636. saya mendapat sms balasan bahwa penonaktifan hanya dapat dilakukan di *363# saya telepon lagi tuh 188 katanya mau dicek dulu saya coba lagi lewat *363# dan berhasil. TAPI tiba-tiba paket bulanan saya yang satunya : opera mini,  whatsapp, line,kakao, tiba-tiba mati. esok hari, pulsa saya kepotong lagi sampai sisa Rp.0 karena paket chat &share/facebook yang sudah BERHASIL dinonaktifkan itu memperpanjang masa aktifasinya lagi, entah ...

FAMOUS PEOPLE

What's the effect of being famous? Everybody knows you and everybody talks about you. And they love it!! I do love it. There is nothing wrong with it. Being a famous people has concequences to be talked by everyone. I am the one who love to talk about it but in special topic. Only those who is concidered as illuminati puppet. I like to see or talk about the famous people in that kind. It's just interesting. Today i just talked about Agnes Monica who seems like a future puppet of illuminati. I talked about it on whatsapp group. Just to make fun of my friend who loves her. I never thought that the other friend of mine will shoot me with words : "Better just take care of ourselves than talk about her. She doesnt know us, bla bla bla.." Heloooo .. She is a famous person. I think she doesnt need to know us for us to have permission to talk about her... So i just told him: "People like to talked about famous people. And i do." And you know what did he said? ...

Mengendalikan Diri

"Dibaik-baikin tapi malah kelewatan, pengen gue tonjok deh mukanya!" Itulah kalimat yang terkadang dilontarkan oleh orang yang emosi. Perkataan itu bukan tidak jarang menjadi kenyataan ketika keadaan mendukung. Di sinilah kemampuan mengendalikan emosi dibutuhkan.  Pertanyaan pertama,  Apakah dengan menonjok mukanya dia akan menjadi orang yang tahu berterima kasih? Yang terjadi malah lebih buruk. Dia akan membenci kita, begitu pula kita akan membenci dia. Hasil yang sama sekali tidak oke. Pertanyaan kedua,  Selain menonjok wajahnya, adakah cara lain yang hasilnya kita puas dia pun membaik? Misalnya, dari diri kita, kita harus konsisten dengan pendirian kita dan menyampaikan jika ada yang tidak sesuai secara langsung. Apakah Anda sudah bisa mengendalikan diri? Semua butuh proses. Cobalah dari hal-hal kecil kemudian teruskan ke hal-hal yang lebih kompleks. Pengendalian diri dibutuhkan seumur hidup kita.

Gunakan Kalimat yang Bersimpati

Sejak kecil kita sudah belajar PKN, kita juga diajari sopan santun oleh orang tua. Pada beberapa keluarga bahkan kita diajarkan bagaimana untuk selalu berkata sopan kepada siapa pun. Hari ini saya merasa sedikit terganggu dengan perkataan orang yang menurut saya kurang sopan dan tidak bersimpati sama sekali. Meskipun hal itu tidak ditujukan kepada saya, tetapi saya pun merasa sedih. Jika hal itu ditujukan buat saya, sedihnya pasti jadi dobel. Ada seorang guru yang selalu sakit. Sebagai rekan kerja seruangan, seharusnya kita memberi semangat atau kalau tahu obat yang mujarab untuk mengobati, bisa diusulkan ke dia, agar dia menjadi lekas sembuh. Bukannya menyerang dengan kalimat tak bersimpati. Toh, dengan demikian, ia tidak menjadi sembuh. Sekali lagi, usia memang tidak menentukan kedewasaan berpikir seseorang. Satu lagi, jadilah orang yang bersimpati.

Komunikasi dalam Perusahaan atau Tempat Kerja Multikultural

Berada dalam suatu tempat kerja yang berisi multikultural employee itu tidak mudah. Banyak issue yang merebak, termasuk isu komunikasi. Meski pun yang digunakan adalah Bahasa Pemersatu Dunia alias Bahasa Inggris, tapi masalah bisa datang dari mana saja. Masalah bisa datang dari nada bicara kita, bahasa tubuh kita, pemilihan kosakata, hingga waktu yang diambil untuk memutuskan menyampaikan sesuatu. Kita harus berhati-hati dengan pandangan bahwa ekspatriat lebih baik dari orang lokal. Ah,a! Jangan terkecoh. Ini masalah karakter dan kedewasaan tiap orang, bukan masalah dari negara mana kamu berasal, warna kulit, bahasa utama negara, atau di mana kamu berkuliah. Semua kembali kepada kualitas mental dan emosi tiap orang. Seringkali, hal menyangkut komunikasi itu mengundang perselisihan, rasa iri, kebencian, dan mungkin juga kesalahpahaman. Untuk itu, setiap orang dalam lingkungan yang menantang ini harus lebih hati-hati dan peka. Kemauan untuk saling mengerti dan mengomu...

Cara Berbicara dengan Anak yang Ngambek

"I wish life is better, i wish i kill my self" Itulah kalimat yang ditulis salah satu muridku (kelas 3 primary school) ketika saya minta mereka menuliskan permohonan mereka untuk kelas 4 nanti. Syaratnya adalah semuanya harus permohonan yang positif. Tapi entah kenapa murid yang satu ini menuliskan di luar dari permintaan. Saya pun mencoba mendekatinya. Mencoba berbicara dengannya. Ketika proses pendekatan itu, dia merobek kertasnya menjadi potongan-potongan kecil, dia melemparkan kacamatanya, dia melemparkan nametag-nya, hingga tempat pensil. "Verena, melemparkan barang-barang tidak akan menyelesaikan masalahmu. Kamu sudah besar. Cara menyelesaikannya adalah ngobrol sama orang dewasa," itulah yang kukatakan padanya. Kami pun janjian untuk ketemu setelah kelas usai. Seharusnya saya punya kelas lain setelah dari kelasnya. Untungnya, saya bawa soal latihan buat dikerjakan oleh mereka supaya tidak ribut seenaknya selama saya berbicara dengan Verena. Sete...

Meet A Stranger

Hari ini tidak seperti hari Minggu biasanya, saya ke gereja siang hari untul kebaktian Pukul 15.00 di Upper room. Biasanya saya selalu gereja pagi, tapi karena satu dan lain hal saya harus merubah kebiasaan itu. Saya berangkat dari pukul 12.00 dan tiba terlalu cepat 1 jam. Ketika berjalan kaki menuju gedung gereja, saya bertemu dengan seorang pria keturunan Tiong Hoa yang kebingungan mencari letak gereja. Ini pertama kalinya dia akan ikut kebaktian di gereja kami. Kami akhirnya bersama-sama ke gereja, terlibat dalam percakapan perkenalan sehingga saya harus mengabaikan Charles Dickens dengan Oliver Twist di tanganku. Hingga masuk ke ruang ibadah pun kami bersama. Rasanya agak aneh. Jujur saja saya lebih suka beribadah sendiri tanpa bersama orang yang mengenalku. Tapi saya pun bukan orang yang introvert. Hingga ibadah usai, si Pria bernama Herman ini pun masih bersama saya. Kami akhirnya berpisah ketika saya berkata ingin ke toilet. Setelah itu, ketika saya pulang saya sempat berpapa...

16 Wishes

Apa yang akan kamu minta jika kamu punya 16 permintaan yang akan jadi kenyataan setiap kali kamu memikirkannya? Keberuntungan ini dialami oleh Abby, seorang gadis yang sangat tidak sabar untuk segera merayakan ulang tahun ke-16. Sejak usia 8 tahun, Abby telah membayangkan bagaimana ia kelak ketika berusia 16 tahun. Setiap tahun ia menuliskan 1 harapannya. Hingga pada tahun ke-8, yaitu pada ultahnya yang ke-16, seorang peri datang memberikan ia 16 lilin yang akan mengabulkan setiap permintaannya. Apakah semuanya berjalan dengan baik? Tentu tidak. Nikmati petualangan Abby, lilin ajaibnya, musuhnya si kompetitif Crista, dan sahabat baik Abby si Jay. Film ini sangat cocok dikonsumsi para remaja yang ingin cepat-cepat menjadi dewasa. Filmnya lucu, fun, fashionable, dan keren. Oh, juga penuh keajaiban! Saksikanlah 16 WISHES. semoga kalian suka :))

Aku Suka Menulis

Menulis... Bagi sebagian orang, menulis itu kegiatan yang membosankan. Tapi bagi sebagian orang, termasuk saya, menulis adalah terapi. Dengan menulis, setengah beban pikiran tertuang dan badan terasa lebih ringan. Dengan menulis, hal yang tak terucap dapat terungkap. Dengan menulis, hati menjadi senang dan memori dapat terekam lebih lama. Jadi, siapa yang punya perasaan yang sama?

List of my BFF or Ex-BFF

Ok, may be these are not important to you, but these are for me. List of my BFF: - MARLIN     my childhood bff. We play, fight, jealous about toys and play again. - IN    my cousin and my bff. We always play together and looking for each other every school holiday. - YUNI & YANTI     both of them were my junior high bff. We talk, gossiping, play, singging, aguing, fight, and play again. - JEKON, AJ, GIA, ICAD, ECUN, RIAN     we called our group as ARISAN GANK. Contains of the best students in school. We study together, help each other, playinf and travelling together. They make my teen life awesome! -  ANGEL, JENIE     My university BFF. We doing our things together. I learn alot from them. - JENG GALAK   Consist of many person who i hang out the most outside my campus. But we r in the same university. Met in church and become friends.

Everything is On-line

I usually sat down in someone of my friends place and talk about anything. Now, i sit down in my room and online. I dont like this kind of friendship. I prefer to meet them, but we r all living separated. And this is makes me feel sad. I need my friends. People who live in Jakarta know nothing about friendship. OMG, do i sound miserable or something?  hehehe

Be Grateful

Ok topik hari ini adalah tentang be grateful. Bersyukur, give thanks buat segala hal yang telah kita terima.  Mr. Manoharan, Vice Dean of Secondary School di tempatku bekerja tadi pagi bilang begini: "Gratefull more = complain less" Ya, saya tahu tidak persis seperti itu, tapi kira-kira itulah poin utama yang coba ia sampaikan tadi pagi waktu morning assembly. Menurut saya, apa yang ia sampaikan itu makes sense. Ketika kita menghitung berkat, kita akan melihat bahwa hal yang kita keluhkan itu tidak ada apa-apanya dibanding semua berkat yang telah kita terima. Berkat dalam konteks bukan hanya yang besar-besar. Berkat kecil pun patut diperhitungkan, kita sering lupa hal ini. Tadi, semua peserta morning assembly, baik guru maupun murid harus menyampaikan pada orang di sebelah kanannya apa hal yang disyukuri kemarin. Saya mengambil waktu cukup lama karena saya bingung mau mulai darimana. Buat saya, semua yang saya terima kemarin terlalu banyak untuk di-list. A...

Mama, Im on TV!!

Entah banyak orang sudah mengalami atau tidak, tapi saya, dan orang-orang dekat saya telah mengalaminya. Perasaan senang ketika orang yang kita kenal masuk TV, baik cuma sedetik atau sejam, baik sebagai penonton, figuran atau tokoh utama, ada rasa bangga tersendiri yang dirasakan. Norak? Ga juga... Menurut saya itu normal sekali.

Saya, hidup, Jakarta dan lintasan kehidupan

Akhir- akhir ini saya sering bertanya pada diri sendiri, apa sebenarnya yang ingin saya capai? Terlalu banyak ambisi tetapi sedikit keyakinan. Mungkin keyakinan itu ada, tapi tidak cukup kuat untuk tahu apa yang sebenarnya tepat untukku. Saat ini saya merasa seperti Bayek dalam novel IBUK yang hidup dengan bekerja, belajar, membantu keluarga. Tapi seperti ada hal yang hilang, sesuatu yang kosong menunggu untuk diisi. Tapi saya tidak tahu apa itu. Entah itu sisi sosial, seni atau pergaulan. Entahlah. Jakarta tidak beda seperti penggambaran New York oleh Iwan Setyawan dalam novelnya IBUK. Kota ini menawarkan banyak hal menarik tetapi berisi jiwa yang kesepian dan rapuh. Kalian bisa menemukan banyak hal di sini, sekaligus kehilangan banyak hal. Kosong... Hampa... Tapi saya percaya bahwa ini salah satu lintasan yang harus saya lalui sebelum mencapai garis finish yang ditentukan Pencipta kehidupan. Yang harus saya lakukan saat ini hanya berlari... Berlari hingga hilang pedih perih......

Anna Karenina - perselingkuhan tiada akhir

You can't ask "why"  about love. Ya, kita memang tidak dapat bertanya seperti itu mengenai perasaan. Tapi saya yakin kita bisa mengendalikan buah dari perasaan kita. Maksud saya, perbuatan kita. Anna Karenina adalah seorang wanita terhormat yang cantik. Diperankan oleh Keira Knightley. Ia telah bersuami (diperankan Jude Law)dan memiliki seorang anak laki-laki yang sangat dikasihinya. Dalam kisah di film ini, Anna bertemu dengan seorang pria tampan dan mereka jatuh cinta. Suami Anna mencium gelagatnya dan memperingatkannya dengan rendah hati. Tapi Anna, mengabaikannya dan bertindak seperti wanita sinting (menurut saya). Anna pun hamil. Setelah melahirkan, ia sekarat. Hampir mati. Dia pun memohon pengampunan dari suaminya. Padahal dia telah lari dari rumah dan tinggal dengan selingkuhannya. Lagi-lagi, suaminya memaafkannya, bahkan memaafkan selingkuhannya. Apakah semua kemudian berakhir? Tidak. Anna tidak meninggal dan dia kembali menghianati suaminya dan lari lagi de...