Skip to main content

Posts

WC = We Care (17.09.09)

“Om,Om…aku juga Om…” seorang anak kecil merengek, menarik-narik baju Remon meminta bungkusan baju gratis yang sedang dibagikan. Bapak-bapak dan ibu-ibu pun keluar berbondong-bondong. Tak disangka. Barang yang kita ga pakek begitu berharga dan jadi rebutan orang-orang pinggiran. Melihat wajah mereka yang tersenyum, terkejut, melompat bahagia, dan mengucap terima kasih bahkan doa membuat hatiku bahagia. Rasanya seperti ada perasaan sayang yang tersampaikan. Rasanya seperti baru saja mengatakan aku sayang kamu sama pujaan hati. Ya, seperti itu rasanya. Malu bercampur bahagia. Aneh ya? Tapi memang itulah yang kurasakan. Apalagi mengingat tadi malam serombongan teman-teman begitu antusias ingin membantu membungkus bingkisan-bingkisan tersebut pukul 22.30 WIB di kamar kosku yang sempit. Saya juga berterima kasih buat teman-teman saya yang sudah merelakan baju-bajunya yang bisa kubilang masih amat sangat layak dipakai untuk disumbangkan. Jujur, saya ga ikutan nyumbang benernya.. Cuma mengkoor...

Harusnya Koma 6 bulan, sembuh hanya dalam 20 hari

8 Mei 2009 yang lalu, Law Ronny Keff , mahasiswa Manajemen Bisnis 2007 Universitas Kristen Petra , mengalami kecelakaan yang mengakibatkan gegar otak sedang. Menurut salah seorang dokter syaraf yang menangani Kefas, biasanya penderita gegar otak sedang sadar minimal setelah enam bulan sampai tiga tahun dirawat, bahkan ada yang lebih. Namun,dalam kurun waktu 20 hari, Kefas, begitu ia disapa, telah disembuhkan. Yang namanya kecelakaan tentu tidak dapat diprediksi. Niatnya pulang setelah mencari perlengkapan untuk mendaki gunung Bromo keesokan harinya, malah mengalami kecelakaan. Pada 8 mei 2009, Kefas bersama seorang temannya, Endy, pergi ke City of Tommorow di bundaran A. yani untuk membeli perlengkapan mendaki gunung Bromo, acara yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Fotografi Petra, Martografi. Karena ternyata barang yang dicari tidak ditemukan maka mereka berpindah ke Royal Plasa. Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba ban sepeda motor yang membonceng Kefas pecah...

Gak pernah saling nyapa tiba-tiba 1 meja

Baru saja saya mengalami hal yang aneh...hal ini membuat saya tak tahan untuk senyum...pasti orang-orang di sekitarku berpikir kalau saya gila...bagaimana tidak? hal yang saya alami beberapa menit yang lalu benar-benar aneh. Di kampus saya, UK petra, ada sekelompok anak seni yang menamakan geng mereka P-art. Mereka biasanya duduk di dekat kantin gedung P. Mungkin ini juga salah satu alasan mereka menamai geng mereka P-art. Entah mengapa saya kurang suka dengan komunitas ini. Rasanya ada yang salah dengan geng ini...ada sesuatu yang tidak kusukai...tapi tidak tau apa...apabila bertemu dengan mereka, sya tidak pernah tersenyum atau menyapa. padahal sebelumnya hubungan kami baik. Salah satu anak P-art, namanya Fendi, anak DKV angkatan 2005. dia orang yang paling sering muncul di depanku. Dan tidak tahu mengapa, saya juga tidak suka anak ini...kalau ketemu males banget nyapa...ngelirik aja ogah...hahahaha Beberapa menit yang lalu saya sedang duduk di food court Tunjungan Plaza menikmati Mc...

NILAI KEHIDUPAN DALAM SERIAL BOYS BEFORE FLOWER

Perempuan mana yang tidak akan tertarik dengan pria seperti Jun Pyo? Dia ganteng, kaya, sangat setia, mencintai dengan unik. Dia menjahili orang yang disukainya, melakukan banyak hal romantis seperti mempercayai di saat orang-orang membuang muka atau menyiksa si cewek, memberi kejutan perjalanan ke pulau pribadi, bahkan mencoba menyesuaikan diri dengan kehidupan si cewek yang standar sosialnya jauh darinya. Hal ini membuat saya bertanya-tanya, apakah betul ketika seorang pria jatuh hati pada seorang wanita dengan amat sangat, dia akan melakukan apa pun yang tidak mungkin dilakukannya sebelumnya demi mendapatkan si cewek? Ada beberapa hal lagi yang saya sadari dalam serial Boys Before Flower. Benar kata orang tua, jangan mencintai dengan berlebihan atau membenci berlebihan, semuanya bisa berbalik 180 derajat. Ketika kita mencintai 100% apabila disakiti, rasanya sakit sekali, apalagi jika kita sudah sangat mempercayai orang tersebut. Dan ketika membenci seseorang dengan sangat, hal itu ...

BERSYUKURLAH KITA PUNYA ALKITAB KITA SENDIRI!

Terima kasih TUhan, untuk berkatNya pagi hari ini. Saya telah menyaksikan sebuah film yang sangat memberkati saya sebagai salah satu umat Kristiani. Film ini berjudul LUTHER. Mengisahakan mengenai perjuangan Marthin Luther membawa perubahan dalam menggapai kasih Allah, merasakan kasihNya, mencariNya, bahkan beribadah kepadaNya secara langsung dengan sederhana, dan dengan penuh iman. Iman tidak didasarkan pada seberapa banyak yang disumbangakan ke gereja, dosa tidak dapat ditebus dengan uang dan secarik kertas yang dijual gereja. Dalam film ini, digambarkan dengan sangat luar biasa, bagaimana penyertaan Tuhan dalam hidup dan perjuangan Marthin Luther. Saya pribadi sangat mengagumi beliau. Saya sangat berterima kasih kepada Allah, yang telah mengirim beliau, untuk membawa perubahan bagi umat kristiani. Dimulai dari Jerman hingga sekarang semua bangsa, di seluruh dunia dapat dengan bebas mengenal Allah, membaca dan menyelami firmanNya, merasakan dan mendengar suaraNya, bahkan secar...

THE DAY! 20 JUNI 2009, AUDITORIUM UK PETRA JADI SAKSI

Suasana Auditorium Universitas Kristen Petra begitu sunyi. Saya jadi bertanya-tanya, betulkah disini sedang diadakan sebuah acara perlombaan? Di ruangan yang mampu menampung 2000 orang ini hanya dipenuhi mungkin sekitar 200-an orang (bahkan kurang). Dicky bertanya kepada salah satu peserta lomba yang ternyata teman masa SMAnya, apakah tadi ada yang tampil mengisi acara, katanya sudah ada yang tampil. Wew, itu artinya sebentar lagi giliran kami. Setelah permainan gitar Spanyol selesai dan menerima tepukan meriah, tibalah waktu kami untuk tampil. Badanku rasanya lemas semua, jantungku berdegup kencang ga karuan. Oh, GOD! Saya pasti bisa! Batinku. Usai menitipkan kamera pada Angel agar ia merekam aksi panggung pertamaku, akhirnya, dengan percaya diri yang dibuat-buat, saya maju ke panggung dan langsung mengambil posisi di sebelah kiri panggung. Saya dan Dicky duduk di kursi yang telah disediakan dan kuturunkan standing mic yang berdiri di depanku agar mengarah pas di depan mulutku. Sebel...

Hasil menulis selama 10 menit tanpa henti

Apa yang harus kutulis? Saya bingung apa yang harus saya tulis di lembaran ini. Tak ada yang ingin kutulis saat ini. Satu-satunya hal menarik yang akan kualami adalah hari ini adalah berlatih menyanyi bersama seorang pemain gitar gereja saya. Saya lihat anak ini lumayan unik. Mungkin kerena dia rada misterius. Susah menebak hatinya dan tak tahu bagaimana caranya mengambil perhatiannya. Anaknya rada-rada cuek dan itu salah satu hal yang kusuka darinya. Entah mengapa terkadang saya membadingkannya dengan Dany Wijaya. Mungkin karena mereka berdua sama-sama cuek dan orang yang plegmatis. Tapi Dany tidak semisterius si Dicky. Oh,ya! Si Dicky punya kebiasaan menyebutkan kata “hm..hm..” apa sih artinya itu? Saya tak mengerti. Seperti orang sedang berpikir dan kita dilarang masuk ke dunia pikirannya untuk mengetahui apa yang sedang dipikirkannya. Tiba-tiba terlintas kembali kejadian tadi siang saat saya bertemu Martin, panitia yang menawariku menyanyi di Acara Lomba Beton Teknik Sipil. Acara i...

Kenapa saya menulis? Apakah saya seorang penulis?

Mengapa saya ingin menulis? Karena saya suka menulis makanya saya menulis. Hahaha…. Terkadang saya berpikir bahwa kata-kata atau celetukan-celetukan saya itu cukup enak di dengar dan keren kalau ditulis, apalagi diketahui orang banyak. Karena itulah saya menulis. Apakah saya seorang penulis? Mungkin ya, mungkin juga tidak. Saya lebih suka menyebut diri saya pelawak. Karena dalam tulisan saya, yang ditekankan adalah sisi humorisnya. Makanya saya lebih tepat disebut pelawak daripada penulis. Ada kesenangan tersendiri ketika menulis sesuatu yang saya anggap lucu dan berhasil membuat pembacanya tertawa. Menulis itu penting untuk mengungkapkan apa yang tidak bisa atau tidak biasa diungkapkan. Dengan begitu hati kita tidak terasa empet karena tidak dapat mengungkapkan sesuatu yang tertahan. Tidak ada manfaat apa-apa yang saya harapkan dari menulis. Saya hanya berharap orang yang membaca bisa bahagia atau tertawa atau bahkan menangis ketika saya menuliskan sesuatu yang rada menyentuh. That’s ...

Debut dengan Dicky^^

Hufff…saat-saat menegangkan sudah berakhir. Gara-gara tidak biasa nyanyi di depan si Dicky, saya jadi gugup banget tadi n ga bisa mengeluarkan seluruh kemampuanku dalam bernyanyi. Rasanya gugup sekali. Jantung ini berdetak begitu kencang, lalu bibirku bergetar saat menyanyi saking gugupnya. Tapi saya berhasil mengendalikan diri biar kegugupan itu tidak sampai diketahui olehnya. Bisa malu banget kalau dia tahu saya gugup. Hahaha… tapi rasanya dia tahu kok. Soalnya beberapa kali saya bilang kalau saya gugup. Sampai saat ini, saya masih bisa merasakan detak jantungku yang sepertinya berdetak dengan irama yang kacau. Malu setengah mati! AaAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!! Ingin teriak, tapi ini sudah pukul 22.00 WIB. Bisa diserang orang kampung gara-gara jadi biang ribut. Hahahaha… Eh, tapi tadi waktu nyanyi, saya sama sekali tak berani menatap wajahnya. Dia main gitar sambil merhatiin saya. Saya tahu dia Cuma merhatiin biasa, tapi tetep aja saya merasa gugup. Ga biasa nyanyi di depan orang ya...

Hasil tulisan dikala boring T.T

Duh,bosan!!! Boring you know! Ga tau mau ngapain n ga tahu harus ngapain. Dari tadi nulis ga jelas. Mana hati juga deg-degan karena besok akan tampil solo. Jadi pengen minum es degan deh. Menunggu itu memang dari dulu salah satu bentuk kesabaran yang susah untuk dipelajari. Hari ini, Martin, panitia lomba beton yang menawari diriku menyanyi di acaranya berencana ingin bertemu. Saya sih oke-oke saja. Toh, hari ini saya memang masuk kampus untuk kerja. Tapi tungu-ditunggu dia tak kunjung datang atau pun mengabari diriku. Akhirnya ku-SMS dia. “oh, jadi kok ce” katanya. Saya pun menunggunya lagi. Ditunggu selama 15 menit dia tak kunjung datang. Saya pikir dia kesasar atau tidak tahu caranya mencapai tempat dimana saya berada sekarang, PKPP. Ku-SMS lagi dia. Quebek..quebek…suara kodok tanda SMS masuk mengagetkanku. Tenyata Martin! Katanya, “bentar ya ce, saya makan dulu” hmmm…”oke, tapi jangan lama ya. Saya mau pulang soalnya,” jawabku sambil sedikit kesal dalam hati karena anak itu ...