Menjadi seorang guru bukan cita-cita saya sejak kecil. Sama halnya seperti saat kita jatuh cinta. Kita tidak pernah merencanakan akan jatuh cinta kepada siapa sejak kecil. Semua terjadi melalui berbagai proses dan peristiwa. Demikian halnya keputusanku menjadi seorang guru. Bukan karena mama saya dulu juga seorang guru. Bukan karena saya memiliki banyak guru yang baik semasa sekolah dan berkuliah. Bukan. Itu semua adalah referensi bagi saya bagaimana caranya menjadi guru yang baik, bukan alasan mengapa saya memutuskan menjadi seorang guru. Menjadi seorang guru memberikan saya kebahagiaan tersendiri. Awal mulanya adalah sejak saya menjadi seorang pengajar muda di Sangihe. Semakin terpupuk saat mengajar di Jakarta dan Sumba. Setiap pertemuan, interaksi, proses bertumbuh bersama, trial and error dalam kelas, relasi yang terbangun dengan murid membuat saya mencintai profesi ini. Mencoba, apakah bisa mendapatkan hati anak-anak, membuat mereka mencintai ap...
Kumpulan Fiksi, nonfiksi, mimpi, pengalaman, dan terkadang curhat seorang gadis Sumba.