Apa yang harus kutulis? Saya bingung apa yang harus saya tulis di lembaran ini. Tak ada yang ingin kutulis saat ini. Satu-satunya hal menarik yang akan kualami adalah hari ini adalah berlatih menyanyi bersama seorang pemain gitar gereja saya. Saya lihat anak ini lumayan unik. Mungkin kerena dia rada misterius. Susah menebak hatinya dan tak tahu bagaimana caranya mengambil perhatiannya. Anaknya rada-rada cuek dan itu salah satu hal yang kusuka darinya. Entah mengapa terkadang saya membadingkannya dengan Dany Wijaya. Mungkin karena mereka berdua sama-sama cuek dan orang yang plegmatis. Tapi Dany tidak semisterius si Dicky. Oh,ya! Si Dicky punya kebiasaan menyebutkan kata “hm..hm..” apa sih artinya itu? Saya tak mengerti. Seperti orang sedang berpikir dan kita dilarang masuk ke dunia pikirannya untuk mengetahui apa yang sedang dipikirkannya. Tiba-tiba terlintas kembali kejadian tadi siang saat saya bertemu Martin, panitia yang menawariku menyanyi di Acara Lomba Beton Teknik Sipil. Acara ini tingkat nasional bo! Tapi taka pa, selalu ada yang pertama. Saya harus percaya diri. Tapi tadi si Martin sempat mengatakan bahwa dia kesulitan mencari pengisi acara. Saya menangkapnya, “karena udah ga ada lagi yang bisa dimintai karena pada pulang kampung, yang sisa-sisa kayak kamu juga tak apa. daripada tidak ada” namun kutepis lagi pemikiran negatif itu. Kupikir, ini merupakan kesempatan yang Tuhan kasih buatku. Dan saya tidak boleh melewatkannya begitu saja. Saya harus berusaha dengan sebaik mungkin.
Apa yang harus kutulis? Saya bingung apa yang harus saya tulis di lembaran ini. Tak ada yang ingin kutulis saat ini. Satu-satunya hal menarik yang akan kualami adalah hari ini adalah berlatih menyanyi bersama seorang pemain gitar gereja saya. Saya lihat anak ini lumayan unik. Mungkin kerena dia rada misterius. Susah menebak hatinya dan tak tahu bagaimana caranya mengambil perhatiannya. Anaknya rada-rada cuek dan itu salah satu hal yang kusuka darinya. Entah mengapa terkadang saya membadingkannya dengan Dany Wijaya. Mungkin karena mereka berdua sama-sama cuek dan orang yang plegmatis. Tapi Dany tidak semisterius si Dicky. Oh,ya! Si Dicky punya kebiasaan menyebutkan kata “hm..hm..” apa sih artinya itu? Saya tak mengerti. Seperti orang sedang berpikir dan kita dilarang masuk ke dunia pikirannya untuk mengetahui apa yang sedang dipikirkannya. Tiba-tiba terlintas kembali kejadian tadi siang saat saya bertemu Martin, panitia yang menawariku menyanyi di Acara Lomba Beton Teknik Sipil. Acara ini tingkat nasional bo! Tapi taka pa, selalu ada yang pertama. Saya harus percaya diri. Tapi tadi si Martin sempat mengatakan bahwa dia kesulitan mencari pengisi acara. Saya menangkapnya, “karena udah ga ada lagi yang bisa dimintai karena pada pulang kampung, yang sisa-sisa kayak kamu juga tak apa. daripada tidak ada” namun kutepis lagi pemikiran negatif itu. Kupikir, ini merupakan kesempatan yang Tuhan kasih buatku. Dan saya tidak boleh melewatkannya begitu saja. Saya harus berusaha dengan sebaik mungkin.
Comments
Post a Comment