Suasana Auditorium Universitas Kristen Petra begitu sunyi. Saya jadi bertanya-tanya, betulkah disini sedang diadakan sebuah acara perlombaan? Di ruangan yang mampu menampung 2000 orang ini hanya dipenuhi mungkin sekitar 200-an orang (bahkan kurang). Dicky bertanya kepada salah satu peserta lomba yang ternyata teman masa SMAnya, apakah tadi ada yang tampil mengisi acara, katanya sudah ada yang tampil. Wew, itu artinya sebentar lagi giliran kami. Setelah permainan gitar Spanyol selesai dan menerima tepukan meriah, tibalah waktu kami untuk tampil. Badanku rasanya lemas semua, jantungku berdegup kencang ga karuan. Oh, GOD! Saya pasti bisa! Batinku.
Usai menitipkan kamera pada Angel agar ia merekam aksi panggung pertamaku, akhirnya, dengan percaya diri yang dibuat-buat, saya maju ke panggung dan langsung mengambil posisi di sebelah kiri panggung. Saya dan Dicky duduk di kursi yang telah disediakan dan kuturunkan standing mic yang berdiri di depanku agar mengarah pas di depan mulutku. Sebelum memulai menyanyi, saya mencoba memancing perhatian penonton dengan menyapa mereka.
“Selamat siang semua!” teriakku. Tak kuduga, mereka menyambutnya dengan baik. Hanya saja, kurang bersemangat.
“Waduh, kurang semangat nih! SELAMAT SIANG!!” teriakku lagi dengan lebih bersemangat. Dan, responnya luar biasa bagiku. Mereka menjawabnya dengan antusias.
“Ok, thank you, kali ini kita mau bawain lagu dari grup band jaman dulu, grup band lawas, Guns n roses. Knocking on heavens door”
Saya menghela napas sejenak, melirik ke arah Dicky, katanya, “Siap?” saya hanya bisa menganggukkan kepala. Ok, lagu pertama pun kunyanyikan dengan sempurna. Selesai saya menyanyikan lagu yang pertama, mereka bertepuk tangan dengan meriah selama 1 menit, mungkin. Rasanya tepukan tangan mereka waktu itu cukup lama, sampai saya dan Dicky saling memandang dan tersenyum senang.
“Ok, makasih teman-teman. Berikutnya saya mau nyanyikan sebuah lagu. Lagu ini khusus buat kalian yang sedang jatuh cinta, atau lagi suka seseorang…” tiba-tiba ruangan jadi gaduh. Mereka bersiul-siul dan saling menggoda dengan teman-teman mereka. Sepertinya ada yang memang sedang jatuh cinta di ruangan tersebut.
“Oh, ada yang lagi jatuh cinta ya? Gak apa, jangan takut untuk nyatain ya…mungkin ada yang lagi cinlok juga waktu ikutan lomba ini?” suasana kembali gaduh dan aku pun tersenyum senang. Ternyata audiensnya lumayan asik.
“Teman, when you love someone,” dan Dicky pun memainkan gitarnya.
Tak kusangka! Saat menyanyi semua rasa gugupku hilang. Padahal ini lagu yang lumayan kutakutkan karena agak sulit dinyanyikan. Waktu menyanyi seperti semua hal negatif hilang dari pikiranku dan yang kulakukan hanya menyanyi dan fokus pada lagu. Namun ada sedikit miss di bagian :
And I can’t stand to wait till ningt is coming
Jadi
And I stand stand…
Huahahahaha….tapi untunglah ga ada yang menyadarinya. Saat itu, saya tiba-tiba lupa liriknya. Di bagian overtune kata si Tobi, salah satu temanku, agak kurang pas sedikit. Ok, akan kuperbaiki lain kali. Makasih sarannya ya Tob^^
Beralih dari Tobi, saya ingin melihat hasil rekaman Angel. Ternyata!!!! GA TEREKAM!!!!!!! OH NO!!! Tapi gak apa sih sebenarnya. Hanya, sungguh disayangkan karena ini kan penampilan pertama saya menyanyi solo. Biasanya keroyokan dan baru kali ini berani tampil sendiri dengan modal nekat. Sepertinya saya sudah menjadi warga surabaya betulan nih, bonek. Hahaha….
Usai beres-beres, saya dan Dicky pun berjalan keluar dari audit bersama Tobi dan juga Angel. Saya dan Tobi berjanji untuk bertemu beberapa saat kemudian untuk wi-fian di Kolam Jodoh Atrium W Uk Petra. Kami berpisah di depan audit dengan Tobi, kemudian bertiga kami berjalan menuju ke parkiran gedung T. Sebelum sampai di parkiran kami berpisah dengan Angel dan akhirnya Dicky mengantarkanku pulang ke kos.
Sesampai di kos, saya mengatakan pada Dicky bahwa mungkin saja setelah penampilan pertama kita ini bakal ada tawaran lagi. Jadi dia harus bersiap-siap. Dia dengan cueknya mengatakan bahwa oke-oke aja atau ajak si Kevin aja, kan dapat KP. Maklum, dia bukan anak Petra, jadi lebih baik kasih ke yang anak petra aja. “Oke, tapi kalo Kevin ga bisa ya kamu,” kataku.
Setelah memutar motor, dia pun melambaikan tangan berpamitan. Saya pun turut melambaikan tangan. Tapi dia ga jalan-jalan. Malah menoleh sekali lagi ke arahku sambil tertawa kecil melihatku. Saya tak mengerti apa maksud dari tawanya itu. Dia kemudian melambaikan tangan sekali lagi dan pergi. Anak yang sangat misterius! Thanks ya bantuannya Dick ^^,
Usai menitipkan kamera pada Angel agar ia merekam aksi panggung pertamaku, akhirnya, dengan percaya diri yang dibuat-buat, saya maju ke panggung dan langsung mengambil posisi di sebelah kiri panggung. Saya dan Dicky duduk di kursi yang telah disediakan dan kuturunkan standing mic yang berdiri di depanku agar mengarah pas di depan mulutku. Sebelum memulai menyanyi, saya mencoba memancing perhatian penonton dengan menyapa mereka.
“Selamat siang semua!” teriakku. Tak kuduga, mereka menyambutnya dengan baik. Hanya saja, kurang bersemangat.
“Waduh, kurang semangat nih! SELAMAT SIANG!!” teriakku lagi dengan lebih bersemangat. Dan, responnya luar biasa bagiku. Mereka menjawabnya dengan antusias.
“Ok, thank you, kali ini kita mau bawain lagu dari grup band jaman dulu, grup band lawas, Guns n roses. Knocking on heavens door”
Saya menghela napas sejenak, melirik ke arah Dicky, katanya, “Siap?” saya hanya bisa menganggukkan kepala. Ok, lagu pertama pun kunyanyikan dengan sempurna. Selesai saya menyanyikan lagu yang pertama, mereka bertepuk tangan dengan meriah selama 1 menit, mungkin. Rasanya tepukan tangan mereka waktu itu cukup lama, sampai saya dan Dicky saling memandang dan tersenyum senang.
“Ok, makasih teman-teman. Berikutnya saya mau nyanyikan sebuah lagu. Lagu ini khusus buat kalian yang sedang jatuh cinta, atau lagi suka seseorang…” tiba-tiba ruangan jadi gaduh. Mereka bersiul-siul dan saling menggoda dengan teman-teman mereka. Sepertinya ada yang memang sedang jatuh cinta di ruangan tersebut.
“Oh, ada yang lagi jatuh cinta ya? Gak apa, jangan takut untuk nyatain ya…mungkin ada yang lagi cinlok juga waktu ikutan lomba ini?” suasana kembali gaduh dan aku pun tersenyum senang. Ternyata audiensnya lumayan asik.
“Teman, when you love someone,” dan Dicky pun memainkan gitarnya.
Tak kusangka! Saat menyanyi semua rasa gugupku hilang. Padahal ini lagu yang lumayan kutakutkan karena agak sulit dinyanyikan. Waktu menyanyi seperti semua hal negatif hilang dari pikiranku dan yang kulakukan hanya menyanyi dan fokus pada lagu. Namun ada sedikit miss di bagian :
And I can’t stand to wait till ningt is coming
Jadi
And I stand stand…
Huahahahaha….tapi untunglah ga ada yang menyadarinya. Saat itu, saya tiba-tiba lupa liriknya. Di bagian overtune kata si Tobi, salah satu temanku, agak kurang pas sedikit. Ok, akan kuperbaiki lain kali. Makasih sarannya ya Tob^^
Beralih dari Tobi, saya ingin melihat hasil rekaman Angel. Ternyata!!!! GA TEREKAM!!!!!!! OH NO!!! Tapi gak apa sih sebenarnya. Hanya, sungguh disayangkan karena ini kan penampilan pertama saya menyanyi solo. Biasanya keroyokan dan baru kali ini berani tampil sendiri dengan modal nekat. Sepertinya saya sudah menjadi warga surabaya betulan nih, bonek. Hahaha….
Usai beres-beres, saya dan Dicky pun berjalan keluar dari audit bersama Tobi dan juga Angel. Saya dan Tobi berjanji untuk bertemu beberapa saat kemudian untuk wi-fian di Kolam Jodoh Atrium W Uk Petra. Kami berpisah di depan audit dengan Tobi, kemudian bertiga kami berjalan menuju ke parkiran gedung T. Sebelum sampai di parkiran kami berpisah dengan Angel dan akhirnya Dicky mengantarkanku pulang ke kos.
Sesampai di kos, saya mengatakan pada Dicky bahwa mungkin saja setelah penampilan pertama kita ini bakal ada tawaran lagi. Jadi dia harus bersiap-siap. Dia dengan cueknya mengatakan bahwa oke-oke aja atau ajak si Kevin aja, kan dapat KP. Maklum, dia bukan anak Petra, jadi lebih baik kasih ke yang anak petra aja. “Oke, tapi kalo Kevin ga bisa ya kamu,” kataku.
Setelah memutar motor, dia pun melambaikan tangan berpamitan. Saya pun turut melambaikan tangan. Tapi dia ga jalan-jalan. Malah menoleh sekali lagi ke arahku sambil tertawa kecil melihatku. Saya tak mengerti apa maksud dari tawanya itu. Dia kemudian melambaikan tangan sekali lagi dan pergi. Anak yang sangat misterius! Thanks ya bantuannya Dick ^^,
hahaha...jd inget kekonyolan yg kbuat wktu itu...ckckck...parah w...
ReplyDeletetp aku g nysel ikut wktu tu...soale rncana awal aku mo pulang...e, tnyata malah ketemu d wk trus, y w...ikut la...dan tnyata mmg keren...aku mnanti pnampilan yg slanjutna cie van...jok lupakan diriku y...tik kabar2i lg...woke...;p