Suasana Auditorium Universitas Kristen Petra begitu sunyi. Saya jadi bertanya-tanya, betulkah disini sedang diadakan sebuah acara perlombaan? Di ruangan yang mampu menampung 2000 orang ini hanya dipenuhi mungkin sekitar 200-an orang (bahkan kurang). Dicky bertanya kepada salah satu peserta lomba yang ternyata teman masa SMAnya, apakah tadi ada yang tampil mengisi acara, katanya sudah ada yang tampil. Wew, itu artinya sebentar lagi giliran kami. Setelah permainan gitar Spanyol selesai dan menerima tepukan meriah, tibalah waktu kami untuk tampil. Badanku rasanya lemas semua, jantungku berdegup kencang ga karuan. Oh, GOD! Saya pasti bisa! Batinku. Usai menitipkan kamera pada Angel agar ia merekam aksi panggung pertamaku, akhirnya, dengan percaya diri yang dibuat-buat, saya maju ke panggung dan langsung mengambil posisi di sebelah kiri panggung. Saya dan Dicky duduk di kursi yang telah disediakan dan kuturunkan standing mic yang berdiri di depanku agar mengarah pas di depan mulutku. Sebel...
Kumpulan Fiksi, nonfiksi, mimpi, pengalaman, dan terkadang curhat seorang gadis Sumba.