Suatu siang, aku mengajar kelas IV karena tidak ada guru di kelas mereka. Kami belajar matematika, tentang pembagian bersusun. Entah sudah berapa kali menjelaskan materi ini, namun mereka tak kunjung mengerti. Raut kebingungan masih tergambar jelas di muka Vega, Lia, Pipin. Sikap acuh masih ditunjukkan oleh Saidin, Meldy, Jun, dan Stavol. Teriakan lantang bahwa basih belum mengerti masih diserukan Noverli. Hanya satu orang yang terlihat sudah tercerahkan, Aprisye. Karena kelelahan menerangkan materi yang sama berulang-ulang hari itu, tanpa sadar aku menguap. Noverli, dengan sigap berkata, “Ibu tadi menguap to?” pada awalnya aku tak sadar bahwa aku menguap. Tapi tidak mungkin Noverli berbohong. Aku pun menjawab, “Ia. Memangnya kenapa kalau ibu menguap?”
Dengan santainya, dengan senyum polosnya, Noverli berkata, “Berarti ibu malas no!”
Hahahahaha... iya Noverli, ibu akan lebih sabar mengajar kalian walaupun tak kunjung mengerti.
Comments
Post a Comment