Hari ini tidak seperti hari Minggu biasanya, saya ke gereja siang hari untul kebaktian Pukul 15.00 di Upper room. Biasanya saya selalu gereja pagi, tapi karena satu dan lain hal saya harus merubah kebiasaan itu.
Saya berangkat dari pukul 12.00 dan tiba terlalu cepat 1 jam. Ketika berjalan kaki menuju gedung gereja, saya bertemu dengan seorang pria keturunan Tiong Hoa yang kebingungan mencari letak gereja. Ini pertama kalinya dia akan ikut kebaktian di gereja kami.
Kami akhirnya bersama-sama ke gereja, terlibat dalam percakapan perkenalan sehingga saya harus mengabaikan Charles Dickens dengan Oliver Twist di tanganku. Hingga masuk ke ruang ibadah pun kami bersama. Rasanya agak aneh. Jujur saja saya lebih suka beribadah sendiri tanpa bersama orang yang mengenalku. Tapi saya pun bukan orang yang introvert.
Hingga ibadah usai, si Pria bernama Herman ini pun masih bersama saya. Kami akhirnya berpisah ketika saya berkata ingin ke toilet. Setelah itu, ketika saya pulang saya sempat berpapasan dan melambaikan tangan. Kemudian pergi.
Kejadian hari ini cukup aneh buat saya. Hal aneh itu adalah:
1. Ketika menunggu pintu dibuka, dia sempat permisi ke Toilet. Begitu dia kembali, model rambutnya berubah.
2. Dia sedang menunggu temannya tapi terus ikut saya.Akhirnya temannya datang dan kami duduk ramai2.
3. Dia merasa aneh krn saya lebih memilih baca buku di rumah daripada jalan2.
Itulah 3 hal aneh buatku tapi mungkin bagi kalian biasa saja. Yah... namanya juga terapi menulis. Apa saja yang terlintas di pikiran, kutulis. Penting atau tak penting, suka atau tak suka.
Comments
Post a Comment