Layaknya seorang sahabat setia, musik selalu menemani kita dikala sedih, marah, ataupun senang. Musik dapat berubah menjadi sesuatu yang kita inginkan atau butuhkan. Ketika kita sedih, musik akan berubah melankolis, ketika kita marah, musik akan berubah menjadi hentakan keras, dan ketika kita senang, musik akan semakin menambah keceriaan kita dengan nada-nadanya ceria. Namun apakah harus selalu begitu?
Ketika kita sedang merasa sedih, tanpa sadar kita mendengarkan musik yang melankolis. Ketika dewa amarah menaungi kita, musik dengan hentakan keras seakan mendukung kita dan menolong menyalurkan rasa amarah yang ada dalam diri kita. Dalam kegembiraan sebuah pesta, balutan musik yang membuat ceria pun menyelimuti hati setiap orang yang sedang berbahagia. Di sudut lain, musik juga bisa membuat kita mendekat pada Tuhan.
Sadar atau tidak, musik selalu menemani kita dalam kondisi hati seperti apapun. Musik tak akan lari, dia selalu ada, menemani, memberikan kita masukan lewat lirik-liriknya, baik itu positif ataupun negatif, menenangkan ataupun semakin membakar emosi kita lewat alunan atau hentakan nada yang diberikannya. Sebagai sahabat, musik memberikan pengaruh besar dalam hidup kita. Dengan musik seperti apa kita bergaul, atau musik seperti apa yang paling banyak kita nikmati akan menetukan seperti apa kita menjalani hari-hari kita.
Boleh dites! Ketika kita bangun pagi, mendengarkan lagu putus cinta, putus harapan dalam hidup, dan segala lagu-lagu yang tidak membangkitkan semangat setiap hari, maka hari kita akan terasa tak menyenangkan. Sebaliknya, ketika kita banyak bergaul dengan musik yang memiliki lirik positif dan membangkitkan semangat sejak pagi hari, maka hari kita akan terasa begitu indah. Banyaknya rintangan yang dihadapi pun tak akan terasa berat untuk dijalani.
Pernahkah kalian mendengar kalimat, “pergaulan yang buruk menghilangkan kebiasaan yang baik?” Inilah salah satu cara pandang yang harus kita terapkan dalah memilih sahabat (baca=musik) yang akan menemani hari-hari kita.
Ketika kita sedang merasa sedih, tanpa sadar kita mendengarkan musik yang melankolis. Ketika dewa amarah menaungi kita, musik dengan hentakan keras seakan mendukung kita dan menolong menyalurkan rasa amarah yang ada dalam diri kita. Dalam kegembiraan sebuah pesta, balutan musik yang membuat ceria pun menyelimuti hati setiap orang yang sedang berbahagia. Di sudut lain, musik juga bisa membuat kita mendekat pada Tuhan.
Sadar atau tidak, musik selalu menemani kita dalam kondisi hati seperti apapun. Musik tak akan lari, dia selalu ada, menemani, memberikan kita masukan lewat lirik-liriknya, baik itu positif ataupun negatif, menenangkan ataupun semakin membakar emosi kita lewat alunan atau hentakan nada yang diberikannya. Sebagai sahabat, musik memberikan pengaruh besar dalam hidup kita. Dengan musik seperti apa kita bergaul, atau musik seperti apa yang paling banyak kita nikmati akan menetukan seperti apa kita menjalani hari-hari kita.
Boleh dites! Ketika kita bangun pagi, mendengarkan lagu putus cinta, putus harapan dalam hidup, dan segala lagu-lagu yang tidak membangkitkan semangat setiap hari, maka hari kita akan terasa tak menyenangkan. Sebaliknya, ketika kita banyak bergaul dengan musik yang memiliki lirik positif dan membangkitkan semangat sejak pagi hari, maka hari kita akan terasa begitu indah. Banyaknya rintangan yang dihadapi pun tak akan terasa berat untuk dijalani.
Pernahkah kalian mendengar kalimat, “pergaulan yang buruk menghilangkan kebiasaan yang baik?” Inilah salah satu cara pandang yang harus kita terapkan dalah memilih sahabat (baca=musik) yang akan menemani hari-hari kita.
Comments
Post a Comment