Dalam rangka hari pendidikan, 2 Mei 2010, Rektor Universitas Kristen Petra, Bapak Rolly Intan dihadirkan bagi AOG’ers dan bersaksi tentang kesuksesan. Dalam perjalanan suksesnya, tentu tidak ada dari kalian yang pernah menyangka bahwa beliau pernah berprofesi sebagai Satpam kan?
Di atas langit, masih ada langit. Dan pepatah ini seolah memacu Pak Rolly semasa kecil, untuk belajar segala mata pelajaran di sekolahnya di Ambon. Ia selalu terpacu untuk menjadi lebih pintar daripada gurunya sendiri dan memang berhasil. Hingga pada masa kuliah di Surabaya, ia bertemu dengan dua orang temannya yang jauh lebih pandai darinya. Saat itulah ia sadar bahwa ia bukanlah yang terbaik. Jangan pikir pemuda Rolly ini kemudia patah semangat. Meskipun ia bukan yang terbaik pada waktu itu, namun Tuhan memakai hidupnya untuk menjadi teladan bagi kaum muda dalam bidang pendidikan. Ia lulus dari Teknik Informatika ITS Surabaya lebih cepat dari kedua ‘saingannya’ dan mendapat beasiswa S2 di Universitas Tokyo Jepang. Beasiswa ini ia peroleh karena menjabat sebagai dosen di UK Petra. Ketika Pak Rolly berhasil menyelesaikan program S2, beliau ditawarkan untuk melanjutkan S3 dan disetujuinya. Namun sayang, ia tidak memperoleh beasiswa untuk ini, dan ia pun dibukakan jalan dengan bekerja sebagai seorang satpam di sebuag apartemen mewah di Jepang. Berkat campur tangan Tuhan dan kerja kerasnya, di usia 39 tahun beliau berhasil menyandang gelar Professor. Dan diakuinya pula bahwa ia tidak pernah menyangka akan menjadi Rektor seperti saat ini. Semua yang dilakukannya hanyalah menuruti apa yang Tuhan mau. Dan Tuhanlah yang menuntunnya ke segala hal yang ia capai hari ini.
Comments
Post a Comment