Minggu, 21 Maret 2010 lalu, telah dilaksanakan ibadah Army of God (AOG) Youth untuk kedua kalinya. Ibadah dimulai pada pukul 10.00 WIB bertempat di gedung Jatim Expo Surabaya. Dalam gedung berkapasitas 8000 orang ini, Igor Saykoji dihadirkan untuk bersaksi ditengah jemaat.
Satu jam sebelum ibadah dimulai suasana gedung Jatim Expo telah hiruk pikuk dipadati oleh jemaat yang berantusias mengikuti ibadah. Pemuda-pemudi Kristen dari wilayah Selatan,Utara, Timur, Barat, dan pusat berkumpul jadi satu hari itu untuk memuliakan Tuhan. Dan tidak hanya pemuda-pemudi saja, ada pula para guru Agama dari tingkat SD-SMA yang masih setia hadir sejak ibadah AOG Youth pertama kali pada 14 Maret 2010 lalu.
Ibadah AOG Youth kali ini menghadirkan Igor Saykoji untuk bersaksi bagi jemaat. Dalam kesaksiannya, Igor menekankan dua hal penting. Pertama, mengenai penyertaan Tuhan dalam hidup manusia. Ia menggunakan ilustrasi dan menggambarkan status Tuhan seperti status dalam media Chatting, “kita bisa online tapi orang tidak tahu kalau kita ada. Tuhan pun seperti itu, Tuhan biasanya invisible statusnya. Tetapi satu hal yang pasti, Tuhan selalu on-line.”
Hal kedua yang dibagikan oleh Igor Saykoji adalah mengenai proses dalam hidup. Sebelum ia sukses dengan lagu on-line seperti saat ini, ia telah mengalami masa-masa sulit. Ia pernah mengalami karya-karyanya ditolak perusahaan rekaman dan radio. Namun pada akhirnya ia belajar hal penting, “setelah saya lewati, ternyata itu semua proses. Kalau Tuhan kasih yang enak dari awal saya tidak belajar apa-apa. Waktu kita diproses, karakter asli kita keluar. Selama apa yang kita lakukan sejalan dengan apa yang Tuhan mau, pasti Tuhan akan berikan yang terbaik.”
Dengan kesaksiannya sebagai seorang muda yang diberkati Tuhan, Igor Saykoji telah menunjukkan bahwa ia adalah salah satu sosok young and dangerous. Seperti yang disampaikan Ps. Philip Mantofa dalam kebaktian hari itu. Beliau berkali-kali menekankan kepada seluruh jemaat agar menjadi anak muda berlabel young and dangerous. Harus menjadi manusia yang berdampak bagi orang-orang di sekitar.
Bagaimana menjadi generasi yang menyandang predikat young and dangerous, Ps. Philip mengatakan bahwa itu harus dimulai dari lingkungan terkecil kita yaitu keluarga. Setelah kita berhasil berdampak dalam keluarga kita maka kita bisa berdampak bagi lingkungan sekitar kita termasuk sekolah maupun masyarakat.
Selesai khotbah, Ps. Philip mengundang jemaat yang rindu untuk diubahkan oleh Tuhan untuk merespon altar call. Tercatat ada … orang menyerahkan dirinya untuk menerima Yesus dan dibaptis. Lagu ‘Jadikan Aku Indah’ dinyanyikan mengiringi atmosfir pertobatan dalam ruangan Jatim Expo. Diharapkan selama 52 minggu kebaktian AOG Youth ini, akan ada hal-hal luar biasa dijadikan Tuhan dalam kebaktian setiap minggu.
tulisan ini dimuat pada warta AoG MS Youth Edisi Perdana (oleh diriku tentunya)
Comments
Post a Comment