Saya mungkin bisa dibilang orang egois, whatever! Saya bahkan tidak peduli apa pandangan orang. Saya tahu apa yang saya lakukan. Saya tergabung dengan sebuah kelompok rohani untuk tetap mempelajari firman Allah. Saya juga selalu ke gereja untuk beribadah. Yang saya inginkan hanya Tuhan, bukan posisi atau jabatan dalam gereja. Saya punya pemikiran saya sendiri, dan saya menolak untuk ‘dicuci otak’. Karena penolakan saya itu, mungkin saya telah dianggap pemberontak atau tidak dewasa rohani. Tapi saya ga peduli! Karena bagi saya, saya adalah orang yang bebas, yang mencintai Tuhan dengan cara saya sendiri. Saya tidak mau termakan sistem, tenggelam di dalamnya dan ‘dicuci otak’. Kebanyakan mereka yang formalnya adalah pemimpin hanya menggunakan firman untuk mencapai apa yang mereka inginkan anak-anaknya lakukan. Mencapai tujuan mereka agar terjadi dalam hidup anak-anaknya (mungkin).
Pernah dulu saya ditanyai oleh pemimpin rohani saya, “Van, kamu sebenarnya mau pemimpin seperti apa?”
Jawab saya, “saya tidak pernah menganggap siapapun pemimpin saya. Bagi saya semua sama dan kebetulan aja kamu duluan masuk gereja ini daripada saya,”
Saya rasa kata-kata itu merupakan suatu pukulan telak dan mungkin kasar baginya. Tapi saya ga peduli. Saya hanya menyampaikan apa yang saya mau orang tahu. Saya tidak akan pernah membiarkan orang menguasai saya dan mencekoki saya dengan pemahaman-pemahaman mereka. Saya juga punya otak, saya bisa berpikir mana yang baik dan tidak. Saya punya cara sendiri memahami dan merasakan Tuhan. Saya tahu Tuhan baik, tidak perlu bilang lagi. Saya tahu Tuhan itu ajaib, saya tahu kita harus selalu mengucap syukur, saya tahu kita harus melakukan segalanya untuk Tuhan dengan sebaik mungkin, saya tahu… pelaksanaannya tidak mudah tapi itu pun tidak bisa dibantu karena saya harus mengalaminya sendiri. Intinya, jangan coba-coba mengatur saya akan apa yang harus dan tidak boleh saya lakukan. Itu saja.
Comments
Post a Comment