Film ini, luar biasa aneh bagi saya sebagai orang Kristen pada awalnya. Masa si pemeran Utama, Eli, demi mencapai tujuannya selalu membunuh orang-orang yang dijumpai. Yaaah, meskipun yang dia temui itu orang jahat, tapi bukan berarti harus dibunuh dengan sadis kan? Dia juga kelihatan emosian. Padahal dia percaya Tuhan dan beriman. Tapi kok ga ada buah-buah roh sih? Mungkin karena kondisi ya? Soalnya dia tidak punya pilihan selain menjadi seperti itu demi menuntaskan tugas yang diberikan Tuhan ke dia. Tapi di salah satu dialognya, Eli berkata "Selalu ada pilihan" Bingung juga, tapi rasanya kalau hidup di jaman seperti Eli hidup, hanya hukum rimba yang bisa buat dia bertahan dan menuntaskan tugasnya. Tapi katanya dia bakal disertai dan dilindungi Tuhan sampai akhir ia menyelesaikan tugasnya. Film ini bikin orang yang tidak tahu kristen jadi mempertanyakan nilai-nilai kristiani. Lalu hal aneh lainnya tuh pas dia sampai di satu kota yang sudah berbudaya. Disitu ada...
Kumpulan Fiksi, nonfiksi, mimpi, pengalaman, dan terkadang curhat seorang gadis Sumba.