Kabar terbaru saudara-saudara… Saya mendapatkan informasi beasiswa kedokteran di Sumba. Bapa saya yang kasih tahu. Katanya, kalau saya mau maka setelah lulus nanti om saya yang akan membantu saya mengurus segalanya.
Setelah saya memikirkan dalam beberapa menit, saya mengambil sebuah keputusan. Kalau memang sudah tidak ada harapan lagi untuk saya berkarir di dunia tulis-menulis, maka saya akan mencoba beasiswa tersebut. Saya tidak takut untuk mengawali segalanya kembali dari awal. Belajar lagi mata pelajaran semasa SMA, dan mencoba menjadi dokter.
Saya pikir, kalau saya hanya pulang ke Sumba maka saya hanya akan menjadi seseorang yang tidak berguna. Ilmu saya tidak bisa dipakai di sana. Dengan menjadi dokter, saya bisa melayani banyak orang di Sumba dan bisa berguna bagi keluarga. Rasanya patut dicoba. Walaupun, hati saya masih tetap untuk dunia tulis-menulis.
Yang menjadi beban pikiran saya kemudian adalah apa yang baru saja saya mulai di Surabaya ini. Band Wedding bareng teman-teman saya. Ya Tuhan, kenapa semuanya datang di saat saya sudah mau selesai di Surabaya. Bisakah saya meminta untuk berkarir di sini saja? Saya ingin membantu Bapa, tapi saya juga ingin menjadi penulis. Saya juga tetap mau mengembangkan diri di dunia musik. Terlalu banyak keinginan, namun tidak cukup kuat menahan kakiku dari seretan keharusan.
Setelah saya memikirkan dalam beberapa menit, saya mengambil sebuah keputusan. Kalau memang sudah tidak ada harapan lagi untuk saya berkarir di dunia tulis-menulis, maka saya akan mencoba beasiswa tersebut. Saya tidak takut untuk mengawali segalanya kembali dari awal. Belajar lagi mata pelajaran semasa SMA, dan mencoba menjadi dokter.
Saya pikir, kalau saya hanya pulang ke Sumba maka saya hanya akan menjadi seseorang yang tidak berguna. Ilmu saya tidak bisa dipakai di sana. Dengan menjadi dokter, saya bisa melayani banyak orang di Sumba dan bisa berguna bagi keluarga. Rasanya patut dicoba. Walaupun, hati saya masih tetap untuk dunia tulis-menulis.
Yang menjadi beban pikiran saya kemudian adalah apa yang baru saja saya mulai di Surabaya ini. Band Wedding bareng teman-teman saya. Ya Tuhan, kenapa semuanya datang di saat saya sudah mau selesai di Surabaya. Bisakah saya meminta untuk berkarir di sini saja? Saya ingin membantu Bapa, tapi saya juga ingin menjadi penulis. Saya juga tetap mau mengembangkan diri di dunia musik. Terlalu banyak keinginan, namun tidak cukup kuat menahan kakiku dari seretan keharusan.
Comments
Post a Comment