Walaupun makan dan minum dari makanan dan minuman rohani yang sama, tetapi mengapa sebagian besar bangsa israel malah dibiarkanNya tewas di padang gurun? Mengapa? Apa yang salah?
Itu terjadi sebagai contoh bagi kita. Peringatan apa?
Bahwa kita tidak boleh menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang sebagian bangsa Israel lakukan.
Katanya Allah maha pengasih, tetapi mengapa Ia tidak mengampuni mereka dan membiarkan mereka tewas? Apalagi Israel adalah Umat pilihanNya.
Ternyata, bangsa Israel itu justru telah menyalahgunakan kasih Allah yang begitu besar kepada mereka. Bayangkan saja, mereka menyembah berhala. Padahal kita tahu sendiri bahwa Allah kita adalah Allah yang cemburu. Ia bahkan telah menuliskan di hukum taurat agar jangan ada Allah lain di hadapanNya. Selain itu, beberapa orang diantara bangsa pilihan Allah itu bahkan melakukan percabulan. Hal yang sangat tidak disukaiNya, dilakukan oleh umat yang paling dikasihiNya. Bayangkan ketika orang yang kamu cintai berselingkuh (baca:bersetubuh) dengan orang lain yang bukan pasangannya. Pasti hatimu akan hancur berkeping-keping.
Karena Allah adalah maha pengasih, terkadang kita sebagai manusia memanfaatkan itu itu berbuat dosa, dan dengan seenaknnya datang kembali padaNya dan memohon ampun. Ini sama saja dengan mencobai Allah. Seperti yang dilakukan oleh beberapa orang Israel. Konsekuensinya, mereka mati dipatuk ular. Apa hak kita mencobai Allah? Manusia berdosa yang bahkan tidak dapat membalas kasihNya. Kita harus yakin dan percaya sepenuhnya kepadaNya dan kita juga harus menghormati dia yang adalah Raja segala raja. Janganlah Raja sudah menunduk kepada kita, trus kita injak-injak. Itu namanya kurang ajar.
Satu hal lagi yang tidak disukai oleh Allah, bersungut-sungut. Allah tidak suka jika umatnya bersungut-sungut. Kita harus mengucap syukur dalam segala hal dan percaya bahwa segala hal yang diijinkanNya terjadi dalam hidup kita adalah sesuatu yang sudah direncanakanNya dengan Indah.
Alkitab menuliskan, 1Kor 10:11-12 “semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba. Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!”
Di zaman akhir ini, kita harus menjaga diri dengan sebaik mungkin. Banyak hal antara baik dan benar akan sangat tipis perbedaannya. Tetapi selama ada Allah dan kita teguh memegang firmanNya, maka kita akan selamat.
Satu hal lagi yang terdengar klasik namun benar adanya, adalah bahwa Allah tidak pernah memberikan cobaan yang melebihi kemampuan kita. Sesulit apa pun itu, pasti dapat kita lalui bersamaNya. Ia akan memberikan pada kita jalan keluar dari setiap masalah yang kita hadapi (1 kor 10:13).
Hal lain yang Tuhan ajarkan melalui rasul Paulus adalah bahwa kita tidak boleh hanya memperhatikan kepentingan kita sendiri. Hendaknya kita hidup untuk orang lain.
Loh..ngapain kita harus hidup untuk orang lain? Ngurus diri sendiri saja belum tentu becus ngapain liat orang lain? Pasti itu yang terbesit di benak kita.
Alkitab mengajarkan agar kita hidup untuk menyenangkan semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diri sendiri, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat, dan itulah yang menyukakan hati Tuhan. Bukankan amanat agung yang Yesus berikan kepada umatNya, adalah agar kita menyampaikan kabar keselamatan kepada seluruh bangsa di dunia?
Dasar iman Kristen adalah kasih, termasuk kasih terhdap sesama. Meneladani Kristus dan kasihNya kepada kita yang bahkan rela menyerahkan nyawaNya bagi kita. Kita belum tentu bisa seperti itu bukan?
Hanya Allah saja yang patut disembah karena kasihNya. Semua yang Ia lakukan buat kita hanya karena kasihNya yang begitu besar kepada kita.
Mau lari kemanapun, kita ga akan pernah terpisah dari kasihNya kepada kita. KasihNya ada dimanapun dan selalu tersedia bagi kita. AMIN!
12.10.09 @my room
Comments
Post a Comment