- San sebastian international film festival best film 2004
- Tbilisi international film festival golden prometheus best film 2005
- Berlin film festival best feature film and peace film award 2005
- Sao paolo international film festival international jury and audience award 2004
- Rotterdam international film festival audience award 2005
- Chicago international film festival special jury award 2005
Gila! Ini film yang bener-bener punya nuansa yang aneh. Banyak adegan yang seharusnya biasa saja tapi punya nuansa yang misterius. Pas nonton film ini bawaannya sedih melulu. Bagaimana para anak-anak itu hidup dari mencari ranjau. Anak-anak yang terkena dampak perang. Banyak dari mereka yang kehilangan keluarga atau yatim piatu. Hal ini membuat mereka jadi saling menyayangi bagai keluarga kandung. Tidak peduli mereka berantem gara-gara saling jengkel atau bagaimana, tapi mereka tetap akan saling membantu ketika bahaya atau salah satu diantara mereka memang butuh bantuan. Anak-anak ini terlihat tidak berpendidikan. Kasihan sekali pokoknya. Jadi pengen bantuin anak-anak pengungsian akibat perang. But how?
God, really I love them. But how can I help them? Ada perasaan takut juga. Bayangkan jika Tuhan mengabulkan permintaan saya untuk bisa membantu anak-anak di perbatasan dan pengungsian. Saya benar-benar harus siap mati. Saya kan tidak akan tahu kapan perang akan dimulai atau bom kimia, bom atom dan senjata-senjata lainnya dihujamkan di tempat saya mengabdi. WOW! Biasanya saya selalu mencari jalan aman untuk hal seperti ini. Tapi untuk kasus ini, ini sulit!
Saya pengen sekali menceritakan tentang film ini tapi tidak seru jadinya kalau kalian tidak nonton sendiri.
Film ini benar-benar membuat air mata saya mengalir. Ga heran kalau film ini dapat banyak penghargaan. Sebut saja :
Saya benar-benar berantakan abis nonton film ini. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana kalau saya yang berada di posisi anak-anak itu. Mereka udah ga mikir sekolah lagi, ga mungkinlah sekolah di situasi kayak gitu. Mereka juga ga mikir kalau mereka anak-anak lagi. Keadaan membuat mereka harus bisa survive. Ga bisa kayak kita yang Cuma makan, tidur, main. Mereka harus cari uang dengan mempertaruhkan nyawa menggali ranjau. Mereka tidak sungkan menyewa senjata kalau ada berita perang akan dimulai. Ketika rasa sakit akibat luka kena ranjau menyerang mereka, mereka masih sempat mikirin anak lainnya. Ya Tuhan! Anak-anak lain di sekitarku bahkan menangis merengek kalau disuruh bagi coklat dengan adiknya sendiri!!!
Tidak hanya itu, mereka kesulitan mencari air bersih, uang, tempat tinggal layak. OMG! Apa yang ada di otak para petinggi itu?!! Apa mereka tidak kasihan melihat keadaan sekitar? Sedikit bocoran, seorang anak bertangan buntung dan adiknya memiliki masa lalu yang kelam. Kalian akan paham maksud saya setelah melihat film ini sendiri. Ingin sekali saya ceritakan tapi tar ga seru lagi kalau kalian nonton dan udah terlajur tahu ceritanya. Film ini saya pinjam dari perpustakaan kampus (Petra Chirstian University).
GOD! Mata saya sakit gara-gara nangis nonton ni film!
Comments
Post a Comment