Gara-gara nonton Radit dan Jani, saya jadi ngefans banget sama tokoh Jani. Dia benar-benar sosok istri yang luar biasa. Dia rela menanggung susah dan derita, setia di samping Radit yang jelas-jelas gak bisa ngebahagiain dia. Selain pemakai obat terlarang, dia gak punya pekerjaan tetap, dimusuhi keluarga Jani. Mereka seringkali kelaparan, bahkan karena kebutuhan mendesak harus mencuri si mini market. Radit hanya bisa menangis dan terus berjanji akan membahagiakan Jani. Dia benar-benar ingin membahagiakan Jani, namun kenyataan tak berjalan semanis janji-janji Radit pada Jani. Sikap yang bikin saya ngefans sama tokoh Jani :
1. Walaupun kelaparan dia gak ninggalin Radit
2. Walaupun Radit dicemooh keluarganya dia gak ninggalin Radit
3. Walaupun Radit pemakai dia gak ninggalin Radit
4. Walaupun Radit udah nyuruh Jani ninggalin dia tapi Jani tetep ga ninggalin Radit
5. Walaupun Radit berkali-kali dipecat dari pekerjaannya dia gak ninggalin Radit
Keliatannya cinta buta banget dan ga make otak ya? Tapi itulah Jani. Ketika dia kelaparan, dia memang mengeluh tetapi dia masih bertahan. Ketika seluruh keluarganya mengatakan bahwa Radit tidak baik, menghina Radit, dia meremas tangan suaminya itu agar tetap sabar. Dia malah mengatakan bahwa ia bahagia bersama radit, dan Radit adalah yang terbaik yang pernah dia miliki. Ketika Radit setengah mati menahan sakit karena sakau, ia ada di samping suaminya mendukung agar ia mau sembuh. Sampai Radit menyuruhnya pergi karena ga bisa ngebahagiain dia, Jani tetap bertahan di samping Radit. Tidak ada uang bukan jadi alasan ia meninggalkan suaminya dan melupakan janji pernikahan. Suami mana yang ga sayang sama istri yang baik kayak Jani? Selingkuh pun tak mungkin terbersit dalam hati suami yang punya istri setulus Jani (mungkin). Ni tokoh bener-bener bikin gw salut setengah mati. Dia mau bersabar dan percaya sama Radit. Radit pernah bertanya,”Jani, apa kamu bahagia hidup sama aku?” dan Jani menjawab,”Aku bahagia”. Dialog ini bener-bener menyentuh setelah apa yang mereka alami. Walaupun mereka akhirnya berpisah, karena Radit memilih mengembalikan Jani pada keluarganya karena ia tidak sanggup melihat istrinya lebih menderita lagi, tetapi cinta mereka tidak pernah hilang.
Tapi bukan berarti saya mendukung pernikahan usia muda yang ga pake mikir dan ga mapan loh ya. Saya menentang keras! Jangan ditiru! Yang positf aja yang ditiru, kesetiaan Jani di masa sukar terhadap suaminya. Itu yang patut ditiru gals.
1. Walaupun kelaparan dia gak ninggalin Radit
2. Walaupun Radit dicemooh keluarganya dia gak ninggalin Radit
3. Walaupun Radit pemakai dia gak ninggalin Radit
4. Walaupun Radit udah nyuruh Jani ninggalin dia tapi Jani tetep ga ninggalin Radit
5. Walaupun Radit berkali-kali dipecat dari pekerjaannya dia gak ninggalin Radit
Keliatannya cinta buta banget dan ga make otak ya? Tapi itulah Jani. Ketika dia kelaparan, dia memang mengeluh tetapi dia masih bertahan. Ketika seluruh keluarganya mengatakan bahwa Radit tidak baik, menghina Radit, dia meremas tangan suaminya itu agar tetap sabar. Dia malah mengatakan bahwa ia bahagia bersama radit, dan Radit adalah yang terbaik yang pernah dia miliki. Ketika Radit setengah mati menahan sakit karena sakau, ia ada di samping suaminya mendukung agar ia mau sembuh. Sampai Radit menyuruhnya pergi karena ga bisa ngebahagiain dia, Jani tetap bertahan di samping Radit. Tidak ada uang bukan jadi alasan ia meninggalkan suaminya dan melupakan janji pernikahan. Suami mana yang ga sayang sama istri yang baik kayak Jani? Selingkuh pun tak mungkin terbersit dalam hati suami yang punya istri setulus Jani (mungkin). Ni tokoh bener-bener bikin gw salut setengah mati. Dia mau bersabar dan percaya sama Radit. Radit pernah bertanya,”Jani, apa kamu bahagia hidup sama aku?” dan Jani menjawab,”Aku bahagia”. Dialog ini bener-bener menyentuh setelah apa yang mereka alami. Walaupun mereka akhirnya berpisah, karena Radit memilih mengembalikan Jani pada keluarganya karena ia tidak sanggup melihat istrinya lebih menderita lagi, tetapi cinta mereka tidak pernah hilang.
Tapi bukan berarti saya mendukung pernikahan usia muda yang ga pake mikir dan ga mapan loh ya. Saya menentang keras! Jangan ditiru! Yang positf aja yang ditiru, kesetiaan Jani di masa sukar terhadap suaminya. Itu yang patut ditiru gals.
Comments
Post a Comment