Closing Event Art and Cultural Festival 2009 Petra Christian University Didominasi Pertunjukan dari Kawasan Timur Indonesia
Bunyi-bunyian gamelan memecah keheningan di ruang Auditorium UK Petra, Rabu 20 Mei 2009 tepat pada pukul 17.00 WIB. Alunan musik bernuansa etnik yang dimainkan oleh generasi muda SMKN 9 Surabaya mengundang sorak-sorai penonton yang gembira dibukanya acara Art and Cultural Festival ini.
Usai membuka acara dengan musik dari etnis Jawa, pertunjukkan kemudian diramaikan oleh persembahan nyanyian dan tarian oleh mahasiswa Kawasan Timur Indonesia (KTI) UK Petra. Mereka adalah mahasiswa yang berasal dari daerah NTT. Dengan formasi 4 orang di atas panggung dan 4 orang di bawah panggung mereka menyanyikan lagu berjudul Mana Lolo Banda dilanjutkan dengan tarian Ja’i yang biasanya ditarikan untuk meramaikan sebuah pesta di Kupang, ibu kota NTT. Mereka juga turut menarik penonton untuk menari bersama dan membagi-bagikan makanan khas daerah NTT seperti jagung titi, gula lempeng, sambal luat, dll.
Tidak kalah menariknya, ada pula penampilan dari salah satu daerah di KTI yakni Palangkaraya. Mereka mempersembahkan sebuah tarian bernama Iruang Gondrong. Tarian ini dibawakan oleh 3 orang wanita dan 2 orang pria. Dengan salah satu penari wanita membawa semacam pelita mereka mulai menarikan tarian adat mereka dengan begitu gemulai.
Adapun tarian lain yang dibawakan oleh mahasiswa KTI sekali lagi adalah Katreji. Tarian ini dibawakan oleh mahasiswa UK Petra yang berasal dari Ambon. Tarian ini sangat dipengaruhi oleh bangsa Portugis sampai pada aba-aba yang digunakan. Ini disebabkan karena Ambon dulu pernah dijajah oleh bangsa tersebut. Tarian ini dama seperti Ja’i, juga digunakan untuk meramaikan sebuah pesta. Ketika tarian ini mulai dipentaskan banyak orang bersorak-sorai mengelu-elukan para penarinya.
Demikianlah dalam acara ini semua tarian ditampilkan oleh mahasiswa dari Kawasan Timur Indonesia. Padahal Indonesia tidak hanya terdiri dari KTI saja. Tetapi mengapa tidak ada tarian dari daerah barat, utara maupun selatan Indonesia? Mungkin mahasiswa jaman sekarang sudah tidak peduli lagi dengan budayanya. Mereka lebih menyukai break dance atau modern dance. Tidak ada yang melarang, tetapi ada baiknya kita juga menjaga tarian daerah kita sendiri dan bangga untuk mementaskannya.
Comments
Post a Comment