Masa kanak-kanak kami
adalah masa bersahabat dengan terik matahari, desau angin, semak belukar,
lumpur, sungai, dan hujan. Kami tak kenal krim tabir surya, kami biarkan matahari meninggalkan bekas di tubuh kami. Kami tak
kenal rasa lelah, karena bagi kami alam selalu menarik dan memberi energi baru
setiap saat.
Pada masa itu, obsesi seorang Vany kecil hanyalah makan
mie goreng setiap hari, bermain dan dikepang rambut oleh orang rumah. Berbeda
dengan saat ini. Satu keinginan saya yang belum terwujud adalah belajar di luar
negeri. Bukan tren atau apa, hanya saja ini memang keinginanku. Merasakan
suasana baru dan pengalaman baru di negeri orang. Belajar banyak hal baru.
Setiap kali melihat foto teman-teman terdekat yang sudah mendahului belajar ke
luar, hati saya bagai tersayat. Pedih rasanya. Saya takut jadi gila karena ini.
Gemas sekali. Apa yang kurang dari saya, sampai hal ini belum terwujud juga.
Semua ada waktunya, Van. Ayo kita tetap berusaha dan berjuang. Jangan lelah mencoba. Semangat!
ReplyDeleteIaaaa... tapi kadang saya jadi bertanya, apakah maksudnya saya memang tidak diijinkan ke sana sama Tuhan ya? Xixixixi... sedih deh T.T
ReplyDelete