Kamis, 8 Agustus 2013
Di dalam kamar lega di Wisma Pandawa
Agriani Stevany Kadiwanu
Kata orang hidup ini indah.
Ya, memang hidup ini indah. Penuh dengan lika-liku, tawa, tangis, cemas, marah,
dan lain sebagainya. Seperti kata bijak yang sering kita dengar, bahwa kita
tidak akan tahu apa itu bahagia jika kita tak pernah menangis. Kita tak akan
tahu apa itu indah, jika tak tahu apa itu buruk. Ada satu kata bijak dari salah
satu pengarang favorit saya, Paulo Coelho:
I am proud with the scars in my soul.
They remind me that i have an intense
life.
Jangan pernah berpikir
bahwa segala penderitaan yang kita rasakan tak akan ada henti atau akhirnya.
Bersabarlah, tunggulah waktunya ketika kita dengan senyum dan dada membusung
mengatakan dua baris kalimat dari Paulo Coelho di atas. Dunia ini berputar,
segala hal pasti akan berubah. Dunia tidak datar, hidup tidak statis. Berbaurlah
dengan dunia dan nikmati alirannya. Jangan habiskan waktumu dengan jangkar.
Karena jangkar tidak membawamu kemana pun.
Hari ini pertama kalinya
saya merasakan indahnya suara dan pemandangan hujan di Jakarta. Jendela. Ya,
jendela, salah satu bagian rumah yang memiliki arti sangat penting. Hal ini
baru saya sadari setelah berpindah dari kos lama ke kos yang baru. Melalui
jendela, cahaya matahari masuk ke ruangan, terjadi pertukaran udara, terlihat
pemandangan sekitar yang menandakan kita tak hidup sendiri. Hanya dengan
memiliki jendela di kamar kos saya, saya merasa kembali menjadi manusia. Hati
dan pikiran menjadi bebas. Bibir selalu tersenyum. Jendela, benda kecil yang
memberikan perbedaan dalam hidup saya.
Sembari menikmati indahnya
hujan, sebuah pesan instan masuk ke telepon selular saya. Pesan datang dari
adik saya. Ia menanyakan apakah saya memiliki fotonya bersama almarhumah mama.
Mungkin ia pun ingin memposting fotonya bersama alm. Mama semasa ia kecil ke
media sosial, seperti yang kulakukan kemarin. Kenangan. Benda tak kasat mata
yang memiliki posisi penting dalam kehidupan manusia. Benda yang mampu membuat
kita tersenyum, atau pun tersedot dalam ruang waktu. Benda yang ingin kita
miliki selamanya. Benda yang tak ternilai. Bersama kenangan, saya bisa
menghabiskan banyak waktu. Hanya berusaha mengingat-ngingat masa saya berbagi sebuah
mangga bersama teman dekat saya di kebun, lari pagi beramai-ramai ke dermaga
lama, dikejar anjing ketika menuju dermaga, bersepeda ke dermaga, main di
halaman gereja, bermain di depan rumah, ritual malam tahun baru, dan masih
banyak lagi kenangan manis lainnya. Semuanya membuat saya bersyukur memiliki
hidup ini. Bersyukur atas segala hal yang terjadi dan semua orang yang ada di
dalam hidup saya.
Asekkkkk..... Kamar baru,,,semoga betah selama di Jakarta Vankaaaa ku :)
ReplyDeletesekarang sudah di Sumba, lebih betah lagi ^_^
ReplyDelete