Teringat jaman kuliah dulu. Tanpa alasan, saya bisa menangis hanya mendengar suaranya. Setiap langkah yang kuambil dalam hidupku, semuanya pasti atas dasar ingin membanggakannya. Dia adalah orang yang tidak pernah sekali pun mengeluh tentang pendidikanku. Dia orang yang selalu khawatir apakah aku masih memiliki persediaan uang atau tidak. Dia adalah orang yang selalu mendukung kegiatan yang kuikuti. Dia orang yang selalu mendorongku untuk maju. Dia adalah orang yang rela mengorbankan segalanya demi masa depanku. Dia pahlawanku Dia anugerah dari Tuhan untukku Dia adalah Bapa.
Kumpulan Fiksi, nonfiksi, mimpi, pengalaman, dan terkadang curhat seorang gadis Sumba.