Mentari terbit bergitu terang
Terangnya bercahaya menembus pori-pori
Sengatnya menghangatkan dingin yang ditinggalkan malam
Tiba-tiba...
Petir dan kilat menyambar
Mendung menggantung
Derai air hujan menyayat kalbu
Sesaat kumeracau
Hujan, enyahlah!
Hujan, pergilah!
Kemudian kumenyesal
Mengapa kumuntahkan kata-kata itu?
Pelangi mengintip, aku tersipu
Ah, Hujan...
Kau membawakanku pelangi habis badaimu
Mungkin nanti ini bisa kita bikin antologi puisi tentang Pelangi bareng JessPer. Hehehe.
ReplyDelete