picture: google
Film ini akan mengingatkan kita akan masa
remaja kita. Dimana ketika kita menyukai seseorang, bahkan hal kecil seperti
kancing baju, nomer telepon, hingga buku kiat menarik perhatian si dia menjadi
benda-benda yang membuat kita merasa semakin dekat dengannya. First Love (A
little thing called love) adalah film produksi negara Thailand yang dapat
membuat kita merasakan masa remaja itu kembali. Film yang dikemas dengan
menggabungkan segala unsur perasaan manusia ini sukses menarik hati saya. Saya
yakin hal ini juga akan terjadi kepada siapa pun yang menontonnya. Komedinya
membuat terpingkal-pingkal, semangatnya membuat kita terharu, dan romantisnya
membuat kita terbuai namun tidak dikemas berlebihan. Terasa alami dan sangat
menyentuh. Sulit untuk diungkapkan dengan tulisan. Benar-benar harus ditonton
sendiri. Saya beri bintang 10 kalau boleh. Berikut saya ceritakan sedikit
kisahnya:
Seorang
gadis remaja bernama Nam, anak dari pemilik restoran turis adalah gadis biasa
yang tidak menarik. Hitam, behelan, berkacamata dan rambut pendek yang kaku. Dia
berteman dengan 3 orang sahabatnya yang digolongkan siswa tidak populer dan
tidak cantik, yang selalu dihina oleh kaum cantik dan merasa populer di
sekolahnya. Nam jatuh cinta kepada Shone, seniornya di sekolah. Shone adalah
anak yang sangat usil dan tampan. Untuk menarik perhatian Shone, Nam mengikuti
saran dari sebuah buku “9 kiat menggaet hati senior” dibantu oleh
sahabat-sahabatnya. Banyak hal yang terjadi, make over gagal hingga pemberian
hadiah yang gagal untuk Shone.
Sebenarnya ingin sekali saya menceritakan
detail dari film ini. Tapi akan mengurangi menariknya film ini apabila telah
tahu duluan ceritanya. Bagaimana hasil dari usaha Nam? Sukseskah dia membuat
Shone menyukainya? Mendingan nonton sendiri deh J
Sedikit keterkaitan film ini dengan kehidupan pribadiku
Pernah
aku menyukai seseorang selama Nam menyukai Shone. Aku, yang buruk rupa berusaha
merubah diriku menjadi lebih baik. Baik itu penampilan maupun prestasi, demi
seseorang yang kusukai itu. Tapi dia tidak pernah tahu kalau aku sangat
menyukai dan mengaguminya. Aku pun tak pernah merasa pantas menyukainya. Walau
kami dekat, tapi dia terasa jauh dari jangkauanku. Perbedaanku dan Nam adalah,
aku tak berani dan tak punya cukup nyali untuk menunggu hingga dia tau. Aku
memilih mengubur perasaan itu dan melupakannya. Meski terkadang masih teringat.
Kisahku dan Nam memiliki akhir yang beda. Tetapi perjuangan dalam
pencarian cinta kami sama. Kami, itik buruk rupa yang berusaha menjadi angsa.
Setiap wanita itu cantik. Dia hanya butuh motivasi atau seseorang yang mampu
membuatnya ingin tampil cantik.
tahun lalu secara tidak sengaja nonton ni film.. ngakak2 sembarang padahal ga ada subtitle nya,, sampe sekitar 2 bulan lalu download ni film karna penasaran.... ternyata gokil abess ni film hehehehheh
ReplyDeleteAhahahaha.. tuh kan.lucu ni film.tapi romantis juga...pokoknya layak ditonton berulang2 dah :D
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete