Hari ini akun Twitter dan Facebook rame banget sama update-an sorak-sorai karena Mubarak, Presiden Mesir turun tahta. Berita sebelumnya yang saya tahu sih, dia janji ga bakal mencalonkan diri lagi di pemilu selanjutnya. So, saya ga bisa jelasin kenapa dia turun tiba-tiba.
Hal yang mau saya bahas di postingan ini adalah, soal euforia Mesir yang sampai di Indonesia. Kok rasanya Indonesia ikutan senang Mubarak turun?? Emang mereka benar2 mengerti?? Atau cuma ikut rame aja??
Tadi waktu buka twitter, wedeeeeh banyak amat retweet tentang Mubarak turun. Buka Facebook juga sama. Maka tergelitiklah saya menjawab pertanyaan facebook: what's on your mind?
Saya akhirnya update status FB. Kira-kira seperti ini: Mubarak turun...okelah...lalu selanjutnya apa? Ada rencana apa? Ini kan negara, bukan kelas yg seenaknya bisa ganti2 ketua kelas. Kenapa ga sabar dikit? Toh, mubarak sudah janji tdk akan mencalonkan diri lagi...
Ada yang protes di status saya itu. Katanya, kita ga tau perasaan org mesir. Jadi sebaiknya tidak berkomentar.
Hmmm...okelah...untuk kalimat pertama saya terima. Saya mmg bukan orang mesir. Tapi apakah saya tdk boleh berpendapat? Toh, saya cuma menjawab pertanyaan si FB (what's on your mind?).
Saat itu, hal ini lah yg saya pikirkan. Mengapa mereka tidak bersabar sedikit. Negara sedang kacau balau, main ganti presiden aja. Emangnya pemilihan ketua kelas apa? Kan tidak segampang itu. Trus sekarang Mubarak turun, negaranya gimana dong? Sabar sedikit kan sebenarnya gpp. Toh dia udah janji ga bakal mencalonkan diri lagi.
Di sisilain, saya juga berpikir, dengan turunnya Mubarak, menjadi langkah awal demokrasi maupun liberalisasi si Mesir :) semoga aja menuju ke arah yang positif ya...
Bahas ttg Mubarak, bikin saya ingat peristiwa 1998, waktu impeachment si alm.Bpk.Soeharto :)
Hal yang mau saya bahas di postingan ini adalah, soal euforia Mesir yang sampai di Indonesia. Kok rasanya Indonesia ikutan senang Mubarak turun?? Emang mereka benar2 mengerti?? Atau cuma ikut rame aja??
Tadi waktu buka twitter, wedeeeeh banyak amat retweet tentang Mubarak turun. Buka Facebook juga sama. Maka tergelitiklah saya menjawab pertanyaan facebook: what's on your mind?
Saya akhirnya update status FB. Kira-kira seperti ini: Mubarak turun...okelah...lalu selanjutnya apa? Ada rencana apa? Ini kan negara, bukan kelas yg seenaknya bisa ganti2 ketua kelas. Kenapa ga sabar dikit? Toh, mubarak sudah janji tdk akan mencalonkan diri lagi...
Ada yang protes di status saya itu. Katanya, kita ga tau perasaan org mesir. Jadi sebaiknya tidak berkomentar.
Hmmm...okelah...untuk kalimat pertama saya terima. Saya mmg bukan orang mesir. Tapi apakah saya tdk boleh berpendapat? Toh, saya cuma menjawab pertanyaan si FB (what's on your mind?).
Saat itu, hal ini lah yg saya pikirkan. Mengapa mereka tidak bersabar sedikit. Negara sedang kacau balau, main ganti presiden aja. Emangnya pemilihan ketua kelas apa? Kan tidak segampang itu. Trus sekarang Mubarak turun, negaranya gimana dong? Sabar sedikit kan sebenarnya gpp. Toh dia udah janji ga bakal mencalonkan diri lagi.
Di sisilain, saya juga berpikir, dengan turunnya Mubarak, menjadi langkah awal demokrasi maupun liberalisasi si Mesir :) semoga aja menuju ke arah yang positif ya...
Bahas ttg Mubarak, bikin saya ingat peristiwa 1998, waktu impeachment si alm.Bpk.Soeharto :)
Comments
Post a Comment