Kunjungan III (Selasa, 13 November 2007)
Kunjungan rombongan SE Nas UK Petra berikutnya adalah PR Batavia Hotel dimana mereka menginap selama di Jakarta. Tidak semua peserta mengunjungi PR Batavia Hotel. Rombongan yang melakukan kunjungan ini adalah peserta yang menumpangi bus 2. Sedangkan, peserta yang menumpangi bus 1 mengunjungi PR Ogilvi. Kunjungan bus 2 (yang penulis ikuti juga) berlangsung dalam suasana akrab dan menyenangkan. PR Batavia, Bu Iley Minangkaan sangat murah senyum dan mampu berinteraksi dengan anak – anak muda. Kunjungan pun berakhir dengan penuh canda dan tawa. Bahkan, di akhir kunjungan salah satu peserta yang membuat hampir semua peserta rombongan lainnya dan Bu Iley Minangkaan sendiri tertawa terpingkal – pingkal karena ia jatuh terpeleset dan mengeluarkan bunyi gedebuk yang sangat keras.
Selesai kunjungan, peserta diantar ke Kelapa Gading Mall. Ini merupakan kunjungan dalam jam bebas dimana moment ini merupakan kesempatan bagi peserta untuk berbelanja maupun sekedar cuci mata.
Kunjungan IV (Rabu, 14 November 2007)
Pada hari itu rombongan SE Nas 07 mengunjungi pusat rekreasi di Jakarta, Dunia Fantasi. Tujuan utama kunjungan ini adalah mengunjungi Customer Service dari Dufan itu sendiri. Kunjungan berlangsung cukup pasif, peserta terlihat kurang merespon atau pun memperhatikan apa yang dibicarakan oleh Kepala Customer Sevice Dufan. Tampaknya para peserta sudah tidak sabar menantikan waktu bebas mereka menikmati berbagai wahana yang ada di taman bermain tersebut. Apalagi, mereka dapat menikmati seluruh wahana yang ada secara gratis. Namun, antusiasme peserta mulai terpancing ketika membicarakan kasus korban sebuah wahana baru di Dufan, tornado, yang kabarnya memakan korban sebanyak 20 orang.
Seusai presentasi, para peserta bergegas untuk mencoba berbagai permainan atau wahana yang ada di Dufan. Kebanyakan dari mereka pertama – tama menuju toilet untuk berganti baju. Setelah itu, barulah mereka mulai mencari wahana – wahana yang menarik bagi mereka. Sebagian besar dari mereka menuju ke wahana Tornado yang sangat memacu adrenalin. Apalagi, wahana ini merupakan wahana baru di taman bermain ini, mereka sangat ingin mencoba seberapa menegangkannya wahana tersebut. Masih banyak lagi wahana – wahana lain yang dicoba, antara lain rumah kaca, niagara – gara, kicir – kicir, rumah boneka, bianglala, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sayangnya waktu bermain peserta dibatasi hingga pukul 17.00 WIB. Ketika waktu sudah menunjuk pukul 17.00 WIB, para peserta segera berkumpul di bus masing – masing untuk melanjutkan kunjungan ke mall taman anggrek. Sebenarnya kunjungan ini tidak termasuk dalam kunjungan edukatif, tapi lebih cocok disebut jam bebas. Dimana peserta dapat berbelanja atau sekedar jalan – jalan. Setelah itu, barulah mereka kembali ke hotel. (ASK)
Kunjungan V (Kamis, 15 November 2007)
Pada hari itu, rombongan SE Nas 07 mengunjungi salah satu stasiun televisi, Trans7. Trans7 merupakan anak perusahaan dari Trans Coorporate yang melakukan strategic patnership dengan TV7. Presentasi dibawakan oleh Mira dan danar dari Marketing PR Departement. Pada kunjungan tersebut peserta diberitahu Showreal program Trans7 yang akan ditayangkan, dan pada umumnya seputar acara – acara olahraga, musik, film, variety&talent show, infotaiment dunia, dan humor. Dari presentasi tersebut juga diperoleh informasi bahwa, ada rencana survey oleh pihak Trans7 di Surabaya yang membutuhkan tenaga mahasiswa. Selain itu, diketahui pula sistem kerja di Trans7 yang dibagi dalam 3 divisi, yakni :
1.Divisi news
2.Divisi pemberitaan
3.Divisi produksi
Dalam kunjungan tersebut ada sesi tanya jawab yang disediakan. Bagi yang bertanya disediakan hadiah antara lain berupa : bolpen,stiker,topi, dan notes trans7.
setelah itu, peserta diajak berkeliling untuk melihat - lihat berbagai studio yang dimiliki oleh Trans7 serta proses produksi yang sedang berlangsung di salah satu studionya.
Saat berkeliling itulah tanpa sengaja peserta banyak berpapasan dengan selebrti Indonesia. Salah satunya adalah Thomas Djorghi. Bahkan, mereka sempat berfoto dengan Thomas Djorghi. Sungguh pengalaman yang tidak terlupakan. (ASK)
Kunjungan VI
Pada hari yang sama para peserta melanjutkan kunjungan ke salah satu perusahaan surat kabar The Jakarta post. The Jakarta Post adalah salah satu koran atau surat kabar berbahasa Inggris yang diterbitkan dengan tujuan utama memberitakan mengenai peristiwa – peristiwa yang sedang hangat di Indonesia kepada masyarakat luar negeri. Kunjungan ini merupakan kunjungan terakhir mereka selama di Ibu Kota Jakarta. Kunjungan saat itu, berlangsung sangat santai. Rombongan dijamu dengan makanan ringan dan juga minuman. Mereka dipersilahkan menikmati hidangan tersebut sambil mengikuti presentasi atau penjelasan yang di bawakan oleh salah satu jurnalis senior The Jakarta Post, Harry Baskara. Beliau menjelaskan banyak hal, mulai dari sejarah berdirinya perusahaan tersebut, dimana dari penjelasannya dikatakan bahwa perusahaan ini didirikan oleh wartawan – wartawan dan dibawahi oleh berbagai perusahaan surat kabar lainnya. Beliau juga menjelaskan bagaimana proses penulisan berita mulai dari pengumpulan beritanya sampai penerbitannya di surat kabar, hingga mengenai perekrutan karyawan.
Usai mendengarkan penjelasannya, peserta SE Nas 07 tersebut diajak berkeliling ruang kerja perusahaan tersebut. Mulai dari ruang berita, ruang foto, hingga ruang arsip. Ruangannya cukup sempit, sehingga tidak heran jika pihak The Jakarta Post berencana membangun kantor baru. Karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut cukup variatif karena ada karyawan asing juga yang bekerja disitu. Untuk mengumpulkan berita maupun foto – foto yang akan dimuat di surat kabarnya, pihak The Jakarta Post tidak hanya mengandalkan wartawan maupun korespondennya di daerah – daerah, tetapi juga berlangganan berita dan foto dari kantor berita yang ada.
Selesai berkeliling, peserta bergegas kembali ke bus dan langsung berangkat ke kota tujuan SE berikutnya, Bandung.
Kunjungan VII (Jumat, 16 November 2007)
Kunjungan terakhir rombongan SE Nas 07 adalah stasiun radio yang ada di Bandung yakni OZ FM dan Hard Rock FM.
Stasiun radio yang pertama kali dikunjungi oleh rombongan SE Nas 07, bus 2, adalah radio OZ FM. Radio ini menguasai gelombang 103,1 FM. Mereka mengklaim stasiun radio mereka sebagai stasiun radio anak muda. Range usia pendengar yang menjadi sasaran mereka adalah usia 14 – 36 tahun. Kalau diteliti, range usia tersebut sangatlah jauh. Untuk menyiasatinya, mereka mengkhususkan acara mereka di pagi hari untuk pendengar dewasa, dan sore bagi pendengar remaja.
Nama radio ini terinspirasi oleh suatu cerita yang sangat terkenal yakni, The Wizard of Oz dimana tempat itu tidak berhenti ada bunyi – bunyian. OZ Radio merupakan salah satu radio yang banyak menelurkan selebriti Indonesia. Banyak diantara penyiarnya yang kini menjadi entertainer yang sangat terkenal seperti, Ringgo, Sogi, Annisa Pohan, dan Andara Early. Mereka juga punya motto, Fast, Speed, Mad, Full Ekspression. Penyiar radio ini dibebaskan untuk berekspresi semau mereka dan segila apapun. Penyiar OZ juga dituntut harus bisa berbahasa inggris dengan baik, dan sudah lulus SMA. Setiap bulannya mereka menyediakan tema yang berbeda-beda. Setiap 6 bulan sekali, OZ radio melakukan perekrutan penyiar dengan training minimal 3 bulan. Waktu itu rombongan SE Nas 07 dipertemukan juga dengan salah satu penyiar OZ radio, Raditya Djamil. Ia sudah menjadi penyiar di OZ radio selama 3 tahun. Ia
OZ radio sudah menyebar di berbagai kota. Stasiun radio ini telah memiliki cabang di 4 kota selain di Bandung antara lain, Bali, Jakarta, Lampung, dan Palembang. Segmennya tetap sama, mulai dari SMP, SMA, hingga Kuliah.
Rombongan diajak berkeliling dan dibagi dalam kelompok-kelompok kecil karena ruangannya kecil. Rombongan diantar untuk melihat ruang siaran, bertemu dengan music directornya dan diajak melihat pemancar radio tersebut. Usai melakukan kegiatan berkeliling tersebut, rombongan pun bersiap melanjutkan kunjungan ke Hard Rock FM yang letaknya tidak begitu jauh dari tempat tersebut.
Hard Rock FM, merupakan radio yang memiliki segmen orang dewasa, buat mereka-mereka yang sudah berkerja tetapi masih suka bersenang-senang dan gaul. Radio ini sudah sangat terkenal di seluruh Indonesia dan rombongan SE Nas 07 sangat beruntung diberi kesempatan untuk berkeliling dan melihat – lihat ruang kerja dan ruang siaran yang ada di radio tersebut. Kunjungannya tidak berlangsung lama. Namun kesan yang didapatkan sangatlah menyenangkan, dan pengalaman yang didapat tidak akan terlupakan.
(ASK)
Kunjungan rombongan SE Nas UK Petra berikutnya adalah PR Batavia Hotel dimana mereka menginap selama di Jakarta. Tidak semua peserta mengunjungi PR Batavia Hotel. Rombongan yang melakukan kunjungan ini adalah peserta yang menumpangi bus 2. Sedangkan, peserta yang menumpangi bus 1 mengunjungi PR Ogilvi. Kunjungan bus 2 (yang penulis ikuti juga) berlangsung dalam suasana akrab dan menyenangkan. PR Batavia, Bu Iley Minangkaan sangat murah senyum dan mampu berinteraksi dengan anak – anak muda. Kunjungan pun berakhir dengan penuh canda dan tawa. Bahkan, di akhir kunjungan salah satu peserta yang membuat hampir semua peserta rombongan lainnya dan Bu Iley Minangkaan sendiri tertawa terpingkal – pingkal karena ia jatuh terpeleset dan mengeluarkan bunyi gedebuk yang sangat keras.
Selesai kunjungan, peserta diantar ke Kelapa Gading Mall. Ini merupakan kunjungan dalam jam bebas dimana moment ini merupakan kesempatan bagi peserta untuk berbelanja maupun sekedar cuci mata.
Kunjungan IV (Rabu, 14 November 2007)
Pada hari itu rombongan SE Nas 07 mengunjungi pusat rekreasi di Jakarta, Dunia Fantasi. Tujuan utama kunjungan ini adalah mengunjungi Customer Service dari Dufan itu sendiri. Kunjungan berlangsung cukup pasif, peserta terlihat kurang merespon atau pun memperhatikan apa yang dibicarakan oleh Kepala Customer Sevice Dufan. Tampaknya para peserta sudah tidak sabar menantikan waktu bebas mereka menikmati berbagai wahana yang ada di taman bermain tersebut. Apalagi, mereka dapat menikmati seluruh wahana yang ada secara gratis. Namun, antusiasme peserta mulai terpancing ketika membicarakan kasus korban sebuah wahana baru di Dufan, tornado, yang kabarnya memakan korban sebanyak 20 orang.
Seusai presentasi, para peserta bergegas untuk mencoba berbagai permainan atau wahana yang ada di Dufan. Kebanyakan dari mereka pertama – tama menuju toilet untuk berganti baju. Setelah itu, barulah mereka mulai mencari wahana – wahana yang menarik bagi mereka. Sebagian besar dari mereka menuju ke wahana Tornado yang sangat memacu adrenalin. Apalagi, wahana ini merupakan wahana baru di taman bermain ini, mereka sangat ingin mencoba seberapa menegangkannya wahana tersebut. Masih banyak lagi wahana – wahana lain yang dicoba, antara lain rumah kaca, niagara – gara, kicir – kicir, rumah boneka, bianglala, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sayangnya waktu bermain peserta dibatasi hingga pukul 17.00 WIB. Ketika waktu sudah menunjuk pukul 17.00 WIB, para peserta segera berkumpul di bus masing – masing untuk melanjutkan kunjungan ke mall taman anggrek. Sebenarnya kunjungan ini tidak termasuk dalam kunjungan edukatif, tapi lebih cocok disebut jam bebas. Dimana peserta dapat berbelanja atau sekedar jalan – jalan. Setelah itu, barulah mereka kembali ke hotel. (ASK)
Kunjungan V (Kamis, 15 November 2007)
Pada hari itu, rombongan SE Nas 07 mengunjungi salah satu stasiun televisi, Trans7. Trans7 merupakan anak perusahaan dari Trans Coorporate yang melakukan strategic patnership dengan TV7. Presentasi dibawakan oleh Mira dan danar dari Marketing PR Departement. Pada kunjungan tersebut peserta diberitahu Showreal program Trans7 yang akan ditayangkan, dan pada umumnya seputar acara – acara olahraga, musik, film, variety&talent show, infotaiment dunia, dan humor. Dari presentasi tersebut juga diperoleh informasi bahwa, ada rencana survey oleh pihak Trans7 di Surabaya yang membutuhkan tenaga mahasiswa. Selain itu, diketahui pula sistem kerja di Trans7 yang dibagi dalam 3 divisi, yakni :
1.Divisi news
2.Divisi pemberitaan
3.Divisi produksi
Dalam kunjungan tersebut ada sesi tanya jawab yang disediakan. Bagi yang bertanya disediakan hadiah antara lain berupa : bolpen,stiker,topi, dan notes trans7.
setelah itu, peserta diajak berkeliling untuk melihat - lihat berbagai studio yang dimiliki oleh Trans7 serta proses produksi yang sedang berlangsung di salah satu studionya.
Saat berkeliling itulah tanpa sengaja peserta banyak berpapasan dengan selebrti Indonesia. Salah satunya adalah Thomas Djorghi. Bahkan, mereka sempat berfoto dengan Thomas Djorghi. Sungguh pengalaman yang tidak terlupakan. (ASK)
Kunjungan VI
Pada hari yang sama para peserta melanjutkan kunjungan ke salah satu perusahaan surat kabar The Jakarta post. The Jakarta Post adalah salah satu koran atau surat kabar berbahasa Inggris yang diterbitkan dengan tujuan utama memberitakan mengenai peristiwa – peristiwa yang sedang hangat di Indonesia kepada masyarakat luar negeri. Kunjungan ini merupakan kunjungan terakhir mereka selama di Ibu Kota Jakarta. Kunjungan saat itu, berlangsung sangat santai. Rombongan dijamu dengan makanan ringan dan juga minuman. Mereka dipersilahkan menikmati hidangan tersebut sambil mengikuti presentasi atau penjelasan yang di bawakan oleh salah satu jurnalis senior The Jakarta Post, Harry Baskara. Beliau menjelaskan banyak hal, mulai dari sejarah berdirinya perusahaan tersebut, dimana dari penjelasannya dikatakan bahwa perusahaan ini didirikan oleh wartawan – wartawan dan dibawahi oleh berbagai perusahaan surat kabar lainnya. Beliau juga menjelaskan bagaimana proses penulisan berita mulai dari pengumpulan beritanya sampai penerbitannya di surat kabar, hingga mengenai perekrutan karyawan.
Usai mendengarkan penjelasannya, peserta SE Nas 07 tersebut diajak berkeliling ruang kerja perusahaan tersebut. Mulai dari ruang berita, ruang foto, hingga ruang arsip. Ruangannya cukup sempit, sehingga tidak heran jika pihak The Jakarta Post berencana membangun kantor baru. Karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut cukup variatif karena ada karyawan asing juga yang bekerja disitu. Untuk mengumpulkan berita maupun foto – foto yang akan dimuat di surat kabarnya, pihak The Jakarta Post tidak hanya mengandalkan wartawan maupun korespondennya di daerah – daerah, tetapi juga berlangganan berita dan foto dari kantor berita yang ada.
Selesai berkeliling, peserta bergegas kembali ke bus dan langsung berangkat ke kota tujuan SE berikutnya, Bandung.
Kunjungan VII (Jumat, 16 November 2007)
Kunjungan terakhir rombongan SE Nas 07 adalah stasiun radio yang ada di Bandung yakni OZ FM dan Hard Rock FM.
Stasiun radio yang pertama kali dikunjungi oleh rombongan SE Nas 07, bus 2, adalah radio OZ FM. Radio ini menguasai gelombang 103,1 FM. Mereka mengklaim stasiun radio mereka sebagai stasiun radio anak muda. Range usia pendengar yang menjadi sasaran mereka adalah usia 14 – 36 tahun. Kalau diteliti, range usia tersebut sangatlah jauh. Untuk menyiasatinya, mereka mengkhususkan acara mereka di pagi hari untuk pendengar dewasa, dan sore bagi pendengar remaja.
Nama radio ini terinspirasi oleh suatu cerita yang sangat terkenal yakni, The Wizard of Oz dimana tempat itu tidak berhenti ada bunyi – bunyian. OZ Radio merupakan salah satu radio yang banyak menelurkan selebriti Indonesia. Banyak diantara penyiarnya yang kini menjadi entertainer yang sangat terkenal seperti, Ringgo, Sogi, Annisa Pohan, dan Andara Early. Mereka juga punya motto, Fast, Speed, Mad, Full Ekspression. Penyiar radio ini dibebaskan untuk berekspresi semau mereka dan segila apapun. Penyiar OZ juga dituntut harus bisa berbahasa inggris dengan baik, dan sudah lulus SMA. Setiap bulannya mereka menyediakan tema yang berbeda-beda. Setiap 6 bulan sekali, OZ radio melakukan perekrutan penyiar dengan training minimal 3 bulan. Waktu itu rombongan SE Nas 07 dipertemukan juga dengan salah satu penyiar OZ radio, Raditya Djamil. Ia sudah menjadi penyiar di OZ radio selama 3 tahun. Ia
OZ radio sudah menyebar di berbagai kota. Stasiun radio ini telah memiliki cabang di 4 kota selain di Bandung antara lain, Bali, Jakarta, Lampung, dan Palembang. Segmennya tetap sama, mulai dari SMP, SMA, hingga Kuliah.
Rombongan diajak berkeliling dan dibagi dalam kelompok-kelompok kecil karena ruangannya kecil. Rombongan diantar untuk melihat ruang siaran, bertemu dengan music directornya dan diajak melihat pemancar radio tersebut. Usai melakukan kegiatan berkeliling tersebut, rombongan pun bersiap melanjutkan kunjungan ke Hard Rock FM yang letaknya tidak begitu jauh dari tempat tersebut.
Hard Rock FM, merupakan radio yang memiliki segmen orang dewasa, buat mereka-mereka yang sudah berkerja tetapi masih suka bersenang-senang dan gaul. Radio ini sudah sangat terkenal di seluruh Indonesia dan rombongan SE Nas 07 sangat beruntung diberi kesempatan untuk berkeliling dan melihat – lihat ruang kerja dan ruang siaran yang ada di radio tersebut. Kunjungannya tidak berlangsung lama. Namun kesan yang didapatkan sangatlah menyenangkan, dan pengalaman yang didapat tidak akan terlupakan.
(ASK)
Comments
Post a Comment